Sekda juga mencatat bahwa tanggal jatuh tempo PBB tahun ini adalah 31 Agustus. Untuk itu diperlukan aksi cepat dalam rangka percepatan pemungutan PBB.
"Kami memberikan apresiasi khusus kepada Kecamatan Garawangi yang telah mencapai pelunasan 100 persen," kata calon Penjabat (Pj) Bupati Kuningan tersebut.
Menurut Dian, upaya percepatan pelunasan PBB bukan hanya tugas Bappenda saja, tapi juga melibatkan kolaborasi lintas lembaga dan partisipasi masyarakat.
"Semua pihak diharapkan dapat berpikir kreatif dan memberikan kontribusi positif. Ini untuk mengatasi tantangan keuangan yang dihadapi Kabupaten Kuningan dalam pencapaian Pendapatan Asli Daerah," ajak sekda
Sedangkan Kepala Bappenda Kabupaten Kuningan Guruh Irawan Zulkarnain didamping Sekretaris Bappenda, Hi Diding Wahyudin membenarkan pemaparan Sekda Dian.
Guruh menyebutkan, berbagai harapan dan inisiatif telah diperkenalkan dengan tujuan meningkatkan efisiensi dan memotivasi partisipasi masyarakat dalam pelunasan PBB.
"Salah satu langkah penting adalah pembentukan tim observasi kecamatan untuk melaksanakan koordinasi dengan kepala desa. Tim ini dibentuk untuk membantu memantau perkembangan penagihan PBB," sebut Guruh
Guruh memaparkan capaian positif terlihat dalam pencapaian target PBB sebesar Rp43 miliar. Saat ini telah mencapai 71 persen.
*Kabupaten Kuningan merupakan contoh sukses, dengan pencapaian target PBB mencapai 100 persen setiap tahunnya," ungkap Guruh.
Langkah ini mencerminkan upaya keras dalam meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya kontribusi pajak.
"Semua ini buah kerjasama semua pihak mulai dari tingkat desa hingga kabupaten," imbuh dia.
Kemudian dalam upaya memberikan apresiasi kepada desa-desa yang aktif dalam melunasi PBB, pemerintah telah merancang program reward berupa pemberian motor.
Meskipun ada keterlambatan, rencana pemberian reward tahun ini tetap berjalan dan akan mencakup desa-desa yang memiliki perkembangan positif dalam percepatan pemenuhan kewajiban pajak.