KUNINGAN, RADARKUNINGAN.COM- Ibarat sayur tanpa garam. Itulah yang akan terjadi pada perayaan Hari Jadi ke 525 Kuningan pada tahun ini.
Hal Itu tidak terlepas dari hilangnya dua agenda rutin dalam rangkaian Hari Jadi Kuningan. Kedua agenda yang tak digelar tersebut adalah Sapton dan Panahan.
Padahal setiap perayaan Hari Jadi Kuningan, Sapton dan Panahan selalu tampil dan menyedot perhatian ribuan penonton.
Sapton adalah ketangkasan berkuda. Pesertanya sudah berlatih selana berbulan-bulan.
Satu persatu para peserta berusaha melemparkan tombak sambil menunggang kuda yang melaju kencang ke arah lubang cincin yang tergantung.
Meski tampak mudah, namun tanpa keahlian khusus dan kepandaian mengendalikan kuda, sangat sulit bagi peserta untuk memasukkan tombak tersebut.
Tembakan yang meleset dan malah mengenai badan ember, menyebabkan peserta terkena guyuran air dari ember yang tumpah.
Sedangjan lomba panahan tradisional biasanya diikuti oleh puluhan peserta dari berbagai daerah.
Mereka berlomba menembakkan anak panah dengan target Si Lesan, patung kera berwarna putih dari jarak sekitar 50 meter.
Nilainya terbagi dalam tiga bagian. Bagi yang mengenai awak atau badan mendapat poin 1.
BACA JUGA:Datangi Desa Cileuya, Petugas UPT Damkar Kuningan Gelar OTT, Barang Bukti Langsung Dimusnahkan
Sedangkan yang mengenai endas atau kepala nilainya 3 dan poin tertinggi adalah pentol di atas kepala bernilai 6.
Sayangnya, kedua perlombaan yang sudah menjadi tradisi ketika perayaan Hari Jadi Kuningan, mendadak lenyap dari jadwal rangkaian kegiatan.