KUNINGAN, RADARKUNINGAN.COM- Hanya dengan merogoh kocek sebesar Rp2 ribu, pengunjung yang datang ke Museum Gedung Perjanjian Linggarjati, Kuningan, Jawa Barat, seperti kembali ke tahun 1946.
Gedung bercorak kolonial itu memang menawarkan edukasi sejarah perjalanan Bangsa Indonesia. Lantai dari tegel warna kuning menjadi trade mark tersendiri dari gedung bersejarah ini.
Ruangan berukuran besar dengan eternit tinggi langsung menyambut setiap pengunjung yang datang dari pintu masuk bagian samping.
Di ruang utama bergaya klasik itu terdapat sederet perlengkapan furniture model masa silam.
Ada kursi dan meja tamu satu set terbuat dari besi dengan bentuk melengkung di pegangan tangannya serta dilapisi jok dari busa.
Di sekeliling kursi tamu dipasang rantai serta tulisan dilarang duduk. Kesan klasik dari kursi tamu itu sangat terasa.
Tak jauh dari kursi tamu ada tiga meja panjang dan jejeran beberapa kursi. Dua meja saling berhadapan sedangkan satu meja lainnya menghadap ke arah dua meja.
Di atas meja dipasang tulisan Delegasi Indonesia dan di seberangnya Delegasi Belanda, lengkap dengan nama-nama peserta delegasi
Satu meja lainnya bertuliskan Lord Killearn (penengah). Di atas ketiga meja ada bendera masing-masing negara berukuran kecil.
Sementara di bagian dinding terpasang pigura foto-foto lawas yang menggambarkan prosesi berlangsungnya Perjanjian Linggarjati.
BACA JUGA:Tak Ada Anggaran, Sapton dan Panahan Lenyap dari Perayaan Hari Jadi Kuningan, Ini Jawaban Ketua PHBN
Semua benda-benda tersebut dipasang rantai dan tulisan dilarang untuk duduk atau diduduki.
Oleh petugas pengantar atau guide, pengunjung hanya dibolehkan melakukan pemotoan.