Menelusuri Jejak Sejarah di Gedung Naskah Linggarjati Beserta 4 Tips Berkunjung yang Aman dan Menyenangkan

RADARKUNINGAN.COM - Kali ini kami akan mengulas tentang jejak sejarah di Gedung Naskah Linggarjati beserta 4 tips berkunjung yang aman dan menyenangkan. Simak ulasannya sampai selesai!

Gedung Naskah Linggarjati, yang dahulu dikenal sebagai Gedung Perundingan Linggarjati, berdiri kokoh di Desa Linggajati, Kecamatan Cilimus, Kabupaten Kuningan, Jawa Barat.

Dibangun pada tahun 1938, gedung bersejarah ini menjadi saksi bisu momen penting dalam perjuangan diplomatik bangsa Indonesia pasca kemerdekaan.

Pada bulan November 1946, gedung ini menjadi tempat berlangsungnya perundingan antara delegasi Republik Indonesia yang dipimpin oleh Sutan Sjahrir dan delegasi Belanda yang dipimpin oleh Lieutenant General L.J.M. van den Bosch.

Perundingan ini bertujuan untuk mencapai penyelesaian damai terkait status kedaulatan Indonesia. Meskipun menghasilkan Perjanjian Linggarjati, perundingan tersebut tidak mencapai hasil yang diharapkan.

Belanda melanggar perjanjian ini, memicu Agresi Militer Belanda I dan II. Meski demikian, Gedung Naskah Linggarjati tetap menjadi simbol penting perjuangan diplomatik Indonesia dalam meraih kemerdekaan penuh.

BACA JUGA:5 Tempat Glamping Favorit di Kuningan, Syahdunya Bermalam Di Kaki Gunung Ciremai

Kini, Gedung Naskah Linggarjati telah diubah menjadi museum yang dikelola oleh Balai Pelestarian Cagar Budaya Jawa Barat.

Pengunjung dapat melihat berbagai koleksi bersejarah, seperti foto-foto perundingan, naskah perjanjian, dan benda-benda peninggalan lainnya.

Museum ini juga menawarkan berbagai program edukasi dan wisata sejarah untuk meningkatkan pemahaman masyarakat tentang perjuangan bangsa Indonesia.

Berikut beberapa informasi menarik tentang Gedung Naskah Linggarjati:

Arsitektur: Gedung ini bergaya arsitektur kolonial Belanda dengan ciri khas atap pelana, jendela berukuran besar, dan teras yang luas.

Koleksi Museum: Museum ini menyimpan berbagai koleksi bersejarah, seperti foto-foto perundingan, naskah perjanjian, benda-benda pribadi para delegasi, dan peta-peta wilayah Indonesia.

BACA JUGA:5 Tempat Camping yang Hits dan Favorit di Kuningan, Menikmati Malam yang Syahdu dengan View yang Memukau

Sumber: