KUNINGAN RADARKUNINGAN.COM - Perjalanan dari Cirebon ke Kabupaten Kuningan akan lebih lancar dan cepat melewati Jalan Lingkar Timur. Di ujung Jalan Lingkar Timur Anda akan mendapati sebuah tugu. Ya, tugu tersebut dinamakan Tugu Sajati. Mengapa dinamakan Tugu Sajati? Berikut ini penjelasannya.
Tugu Sajati telah diresmikan oleh Bupati Kuningan H Acep Purnama pada 7 April 2022 silam.
Tugu ini memiliki arti yang mendalam, yakni sebagai pengingat bahwa sebagai abdi negara, setiap pegawai harus memiliki nilai-nilai sajati yang menjadi prinsip dalam menjalankan tugas sehari-hari di unit kerja masing-masing.
Abdi negara dalam hal ini adalah Aparatur Sipil Negara, Pegawai Negeri Sipil dan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kontrak atau PPPK.
Bupati Acep menjelaskan, keberadaan tugu ini adalah sebagai simbol pengingat agar semua abdi negara tetap teguh dalam memegang nilai-nilai kesejatian sebagai aparat sipil pemerintahan. Dengan memiliki jiwa karakter yang sajati, diharapkan masyarakat juga akan terinspirasi dan mengikuti jejak pemerintahan dalam memegang nilai-nilai tersebut.
"Kita menginginkan agar seluruh pegawai dan masyarakat dapat terus berpegang teguh pada nilai-nilai sajati ini. Nilai-nilai tersebut merupakan prinsip yang harus diterapkan dalam segala aspek kehidupan sehari-hari," ujar Bupati Acep.
Makna dari Tugu Sajati ini sangat penting dalam meningkatkan kualitas pelayanan publik. Setiap pegawai diharapkan dapat menggambarkan nilai-nilai sajati tersebut, seperti santana (gotong royong), basajan (jujur), dan santika (santun). Dengan menjadikan nilai-nilai ini sebagai landasan tindakan, diharapkan pelayanan publik akan semakin efektif dan terjangkau bagi masyarakat.
Bupati Acep juga menekankan bahwa keberadaan tugu ini merupakan simbol dari semangat untuk terus menjaga dan meningkatkan kualitas pelayanan publik. Melalui penerapan nilai-nilai sajati ini, diharapkan akan terjadi perubahan positif dalam pola pikir dan tindakan, baik pada tingkat pegawai maupun masyarakat umum.
"Tugu Sajati, kita berharap agar setiap pegawai dan masyarakat dapat menjadikan nilai-nilai tersebut sebagai pedoman dalam menjalankan tugas dan interaksi sehari-hari. Dengan demikian, kita dapat menciptakan lingkungan yang lebih baik dan masyarakat yang lebih berkualitas," ujar Bupati Acep.
Diresmikannya Tugu Sajati ini tidak hanya sebagai momen seremonial semata, tetapi juga sebagai momentum untuk memperkuat komitmen dan kesadaran akan pentingnya penerapan nilai-nilai sajati dalam kehidupan sehari-hari.
BACA JUGA:Organisasi Sundawani Wirabuana, Gerakan Kebudayaan untuk Lestarikan Warisan Leluhur
Diharapkan, keberadaan tugu ini dapat menjadi sumber inspirasi dan motivasi bagi seluruh pegawai dan masyarakat untuk terus berupaya menjadi abdi negara yang mementingkan kepentingan bersama dan menjunjung tinggi nilai-nilai kesejatian. (*)