Macan Tutul Jawa Gunung Ciremai bisa Turun ke Perkampungan, Jika Babi Hutan Terus Diburu

Senin 13-11-2023,08:54 WIB
Reporter : Agus Sugiarto
Editor : Yuda Sanjaya

Lokasi penemuan daging babi itu, hanya sekitar 200 meter dari batas kawasan, arah di utara Gunung Ciremai.

Penyergapan ini bermula dari laporan masyarakat adanya perburuan. Petugas pun bergegas ke lokasi dan berhasil menangkap basah perburuan.

Para pemburu kerap melakukan aksi dengan alasan babi menjadi hama. Padahal, itu hanya alasan pembenaran semata. Yang jelas perburuan ini merupakan modus dalam aksi mereka.

Sebab, setelah dapat mereka kemudian menjualnya ke penampung sebagai penghasilan tambahan.

Babi hutan sebenarnya sensitif. Jika hewan ini mendatangi kebun atau perkampungan, setidaknya ada 2 alasan utamanya.

BACA JUGA:Penerbangan Bandara Kertajati Drop di Awal Pekan, Begini Kondisi Pasca 2 Minggu Beroperasi

Pertama, ada indikasi kekeringan dari dalam kawasan TNGC. Kedua, karena kondisi pakan tidak tersedia.

Hewan ini jika diburu terus menerus maka akan terjadi kekurangan pasokan makanan untuk macan tutul. Yang merupakan penghuni Gunung Ciremai.

Jika macan tutul sudah kelaparan maka mencari mangsa lain. Yang terdekat tentu turun ke perkampungan warga. Memburu kambing atau ayam. Bahkan bisa jadi juga manusia.

Oleh karenanya marilah jaga hutan beserta isinya jangan terus diburu. Termasuk jangan berburu babi hutan.

BACA JUGA:Sekda Dian Kena Prank Lagi, Namanya Tak Diusulkan Pemprov Jabar ke Kemendagri, Ada Apa Ya?

Selain itu menjadi makanan macan tutul, juga haram untuk dikonsumsi oleh umat Islam, sebagai mayoritas masyarakat Kuningan.

Didik Raharyono dari Peduli Karnivora Jawa (PKJ) memperkirakan, terdapat lebih dari 5 individu Macan Tutul Jawa di Gunung Ciremai.

Mereka menjadi penguasa habitat hutan rimba di gunung tertinggi di Pulau Jawa tersebut. Selain 2 macan tutul hasil pelepasliaran yakni Rasi dan Slamet Ramadhan diperkirakan ada 3 individu lainnya.

"Ada native Ciremai, itu pernah terpotret kamera jebak. Lalu ada Slamet Ramadhan dan Rasi. Diperkirakan mungkin lebih dari 5 individu," kata Didik Raharyono saat berbincang dengan wartawan belum lama ini.

Kategori :