Harimau Putih dan Kijang Tambal, Erat Kaitannya dengan Masa Lalu Desa Pasawahan

Rabu 15-11-2023,18:33 WIB
Reporter : Agus Sugiarto
Editor : Yuda Sanjaya

Prajurit ini menuju ke barat arah ke Gunung Ciremai dan sampailah ke Padukuhan Pasabinan. Masyarakatnya ramah dan hidup rukun dan damai.

Tanah subur dan pemandangan alam yang menakjubkan, maka ia tertarik dan berminat untuk menetap tinggal jadi warga Pasabinan. Ia adalah seorang prajurit yang gagah berani sehingga mendapat julukan Sapu Jagat yang nama aslinya Syeh Andamoi.

Dia seorang yang pandai bergaul dan berwibawa sehingga cepat membaur dengan penduduk Pasabinan. Suatu kesempatan baginya untuk menerapkan Agama Islam.

BACA JUGA:KEREN! Bakal Ada Jalur Kereta Api Cirebon - Kuningan, Stasiun di Cilimus dan Kertawangunan

Ia memberi dakwah disetiap situasi dan kesempatan. Warga Pasabinan makin tertarik dan sangat menghormati, sehingga tak heran kalau begitu cepat masyarakat memeluk Agama Islam.

Semenjak itulah nama Pasabinan diganti dengan nama Pasawahan pada tanggal 31 Agustus tahun 1528 M.

Pangeran Sapu Jagat atau Syeh Andamoi mempunyai istri Nyi Unasih. Setelah keduanya wafat terkenal dengan nama Mbah Buyut Sapu Jagat. Makamnya sekarang di pinggir sebelah Timur Desa Pasawahan.

Yang menjadi penerus Mbah Buyut Sapu Jagat ialah anak cucunya dan bertanggung jawab ke Cirebon.

BACA JUGA:Woodland Kuningan, Destinasi Liburan Keluarga yang Cocok untuk Akhir Pekan

Inilah cerita singkat tentang Pasawahan, desa yang subur makmur ini. Sekarang nama desa ini juga dipakai sebagai nama kecamatan. (*)

Kategori :