Setiap tahunnya, Tony Fernandes kecil pulang ke Malaysia terutama pada libur Natal, Paskah dan musim panas.
Kisah lain mengenai tiket AirAsia yang dijual bisa lebih murah dari maskapai lain juga diceritakan Tony Fernandes di buku autobiografi Fling High.
Buku ini diluncurkan di acara Dare to Dream with Tony Fernandes yang dilakukan di Jakarta pada 2019.
Tony mengungkapkan pengakuan bahwa tiket AirAsia yang murah, diawali dari kisah seorang anak bernama Anthony Francis Fernandes yang rindu ibunya dan ingin pulang ke kampung halaman.
BACA JUGA:Praktis! 5 Jenis Olahan Makanan Kucing dari Kepala Ayam yang Bernutrisi
"Anak kecil itu bermimpi ingin punya pesawat agar bisa bertemu dengan keluarganya tanpa harus membayar mahal," kata Tony.
Kisah tersebut terjadi selama dirinya menempuh pendidikan di Epsom Collage sejak tahun 1976 sampai dengan 1983.
Lulus dari sekolah berasrama tersebut, Tony kemudian lanjut ke London School of Economics dan lulus pada tahun 1987.
Beres dari menempuh pendidikan, ternyata Tony Fernandes tidak langsung hidup enak. Pekerjaan pertamanya adalah pelayan restoran di London.
BACA JUGA:Inspirasi Nama-Nama Lucu Untuk Kucing Oren Beserta Filosopinya
Kemudian dirinya mulai karir di Virgin Group sebagai auditor setelah lulus dengan gelar sarjana akuntansi di London School of Economics.
Karirnya terus melejit lantaran dipercaya sebagai pengawas keuangan Richard Branson's Virgin Communications di London sampai tahun 1989.
Di awal tahun 1990-an, Tony juga sempat berkarir di Warner Music Group dan menjabat wakil presiden regional Asia Tenggara sampai dengan 2001.
sampai akhirnya dia mengundurkan diri dari perusahaan tersebut dan mulai masuk ke industri maskapai penerbangan.
Singkat cerita, Tony Fernandes dan Kamarudin Meranun melirik maskapai AirAsia yang terjerat hutang.