Kuningan, RADARKUNINGAN.COM - Macan tutul jawa atau panthera pardus melas makin eksis di Gunung Ciremai, Kabupaten Kuningan, Jawa Barat.
Subspesies macan tutul ini, sempat dikhawatirkan mengalami kekosongan khususnya di Gunung Ciremai. Pasalnya pada tahun 2012, hanya terpantau 1 individu.
Kemudian di tahun 2019 yang terpantau kamera ada 3 individu karnivora besar itu. Yakni 2 macan tutul asli penghuni Gunung Ciremai dan 1 hasil pelepasliaran yang diberi nama Slamet Rahamdhan.
Jumlah macan tutul jawa ini, kemudian bertambah lagi 1 yakni setelah Rasi seekor macan tutul jasa berjenis kelamin betina dilepasliarkan pada tahun 2022.
BACA JUGA:Kucing Besar dari Pulau Jawa Terancam Punah, Justru di Gunung Ciremai Ada Indikasi Penambahan 3 Ekor
Belakangan, macan tutul jawa di Gunung Ciremai terlihat makin eksis keberadaannya. Bahkan sudah 7 individu yang terekam camera trap atau kamera jebak.
Balai Tanaman Nasional Gunung Ciremai (BTNGC) masih melakukan verifikasi terhadap foto macan tutul jawa tersebut. Apakah 3 individu baru yang terpotret adalah macan yang sama atau berbeda.
Koordinator Tim Macan Tutul Jawa BTNG, Dwi Suryana mengungkapkan, di tahun 2023 ini memang ada perubahan dalam pemantauan satwa liar di Gunung Ciremai.
Tahun ini, Balai TNGC menggunakan sistem grid yang tersebar di 18 lokasi. Masing-masing grid tersebut memiliki jarak 2 kilometer dan ditempatkan 2 camera trap.
BACA JUGA:Ditemukan Jenis Edelweis Baru di Gunung Ciremai, Lokasinya di Batu Pangsujudan, Lereng Majalengka
Sehingga total ada 36 kamera yang disebar di 18 grid Gunung Ciremai. Adapun penempatan kamera tersebut disesuaikan dengan beberapa indikator. Salah satunya adalah keterangan warga terkait perjumpaan dengan macan tutul.
Perjumpaan dengan predator tersebut dikategorikan pada 2 hal. Yakni secara langsung dan tidak langsung. Maksudnya, secara langsung berarti melihat macan tutul tersebur.
Sedangkan secara tidak langsung, berarti melihat tanda kehadirannya. Misalnya feses, bekas cakar di pohon, bekas makanan, jejak kaki dan lainnya.
Berkaitan dengan gambar-gambar yang diperoleh, Dwi mengungkapkan saat ini masih dalam proses identifikasi.
BACA JUGA:Keruing, Pohon Langka Bisa Jadi Obat Ini, Dapat Ditemukan di Gunung Ciremai, Lokasinya Dirahasiakan?