RADARKUNINGAN.COM-Kucing liar adalah hewan yang kehidupannya bersamaan dengan manusia dan kini populasi kucing liar semakin banyak.
Hal tersebut tentu menjadi masalah terhadap lingkungan, kucing liar mencari makan dan berkeliaran di dekat sampah-sampah sampai berantakan. Selain itu, kucing liar ini banyak yang tidak terurus hingga kurus akibat menahan lapar.
Kucing liar terkapar di jalan hingga penyakitan akibat tidak ada yang mengurusi, hal ini tentu sangat memprihatinkan.
Dengan begitu akan terdapat masalah-masalah baru seperti penularan penyakit dari hewan ke manusia, terganggunya lalu lintas akibat kucing yang lalu lalang sembarangan dan tak jarang kucing tertabrak kendaraan.
BACA JUGA:7 Inspirasi Nama Kucing Hitam Islami Lengkap dengan Maknanya
Menurut Dokter Hewan UNISMA yaitu Nurul Humaidah, mengutip dari laman nuonline.id menyatakan bahwa banyak jumlah kucing liar yang tidak terawat, dapat mengkhawatirkan menjadi ancaman lingkungan.
Hal tersebut akan menularkan penyakit zoonosis yang berasal dari kucing liar dan dapat ditularkan kepada manusia. Tentu hal tersebut sangat tidak baik untuk kesehatan.
Terdapat penyakit yang dapat ditularkan oleh kucing liar kepada manusia diantaranya: rabies dan toksoplasmosis. Oleh sebab itu, harus ada kebijakan dari pemerintah agar kucing liar ini dapat tertangani dengan baik.
Terdapat berbagai cara yang dilakukan untuk mengatasi populasi kucing yang tinggi diantaranya bekerja sama dengan organisasi profesi Penghimpunan Dokter Hewan Indonesia (PDHI), komunitas pecinta hewan, dan nirlaba yang memiliki peran strategis dalam mengatasi hal tersebut.
BACA JUGA:4 Penyebab Kucing Kampung Susah Gemuk, Padahal Kucing Kampung Mayoritas Pemakan Segalanya
Untuk saat ini sterilisasi dapat dijadikan solusi dalam mengatasi tingginya populasi kucing. Steril adalah upaya menangani dalam medis untuk menghentikan reproduksi pada kucing betina maupun kucing jantan sehingga kucing tidak akan menghasilkan anak lagi.
Hal ini sangat mempengaruhi dalam menekan populasi kucing. Kucing betina dan jantan akan dioperasi kecil di bagian yang berbeda, jika betida akan dilakukan pengangkatan uterus, sedangkan jantan akan dikeluarkan testinya atau biji dua yang menyerupai kacang.
Operasi steril ini dapat dilakukan ketika kucing menginjak kisaran dua bulan, hal tersebut disebabkan karena prosedur kastrasi di umur kecil yang tidak menyakitkan dibanding ketika kucing dewasa.
Oleh sebab itu, sterilisasi ini sangat penting dalam menekan pertumbuhan populasi yang meningkat pada kucing liar, namun hal tersebut ternyata masih banyak orang yang tidak mengetahui. Ini menjadi masalah yang harus diselesaikan.
BACA JUGA:Terdapat Fakta Kucing Kampung Jarang Sakit, Ternyata Ini Penyebabnya!