Selain masih banyak gundukan batu, juga terlibat masih ada beberapa alat berat. Di sejumlah tempat di jalan itu, juga tampak masih aspal kasar. Bahkan sedikit kurang rata.
Walau sebagiannya lagi sudah halus mulus. Termasuk ketika dilintasi menggunakan sepeda. Sepertinya jalan yang halus itu sudah ditambahi aspal pelapis.
Tapi hari Minggu ini, jalan sudah tak terlihat gundukan batu lagi. Melintasi jalan tersebut dengan sepeda pun sudah sangat nyaman, walau sedikit menanjak.
Walau sudah mulus, masih sedikit kendaraan roda empat yang melintasi jalan baru tersebut. Yang tampak ramai ketika pagi hari adalah para pejalan kaki. Mereka sekadar jalan-jalan maupun berolahraga.
BACA JUGA:Penyembuh Berbagai Macam Penyakit Kulit, Inilah 2 Rekomendasi Kolam Renang Air Panas di Kuningan
Selain pejalan kaki, juga tampak beberapa rombongan pesepeda. Mereka mencari jalan pintas menuju Palutungan.
Selain halus mulus, cocok untuk semua jenis sepeda, tanjakkannya masih sangat “sopan” alias tidak terlalu ekstrim. Hal ini bila bandingkan bila melalui Cigugur atau Desa Puncak.
Bahkan bila melalu jalur Desa Puncak, tanjakkannya sangat ektrem. Hanya para pegowes profesional saja yang sanggup menaklukan tanjakan di Desa Puncak ini.
Sedikit agak siang, di jalan baru Cipari - Cisantana sudah ramai para pengguna sepeda motor. Baik yang dari Cisantana maupun yang masuk lewat Cipari.
BACA JUGA:Agar Sejahtera, Rokhmat Ardiyan Ingin UMKM Naik Kelas, Begini Keluhan Ketua Paguyuban UMKM Kuningan
Itulah jalan baru Cipari - Cisantana. Jalan yang panjangnya sekitar 2 km dan lebar 7 meter ini, sudah menjadi alternatif pilihan menuju ke berbagai obyek wisata di Palutungan. (*)