Desa Tertua di Kuningan Ini Ganti Nama karena Lintah Raksasa Penghisap Darah, Mati Ditusuk Awi Ampel Koneng

Senin 01-01-2024,16:14 WIB
Reporter : Yuda Sanjaya
Editor : Yuda Sanjaya

Desa Tambagserang tinggal membawahi tiga  kampung yaitu Kampung Tarikolot, Kampung Cibangkawang dan Kampung Cirarang.

Selanjutnya pada saat kepemipinan Kuwu Surabraja pada tahun itu juga dan atas persetujuan semua unsur masyarakat dan para kepala kampung Desa Tambagserang diganti nama dengan sebutan Desa Cibeureum.

Waktu demi waktu terus bergulir. Kepala Desa pun sudah beberapa kali ada pergantian. Seiring dengan perkembangan dan penduduk semakin banyak, maka wilayah Desa Cibeureum dibagi menjadi tujuh kampung atau blok.

BACA JUGA:6 Ciri Kucing Merasa Senang Dengan Pemiliknya yang Jarang Disadari, Apa Kamu Merasakan?

Yakni Kampung Cirarang diganti dengan sebutan blok Senen, Kampung Tarikolot diganti dengan sebutan Blok Kemis, dan Kampung Cibangkawang diganti dengan sebutan Blok Sabtu.

Cibeureum sendiri dibagi empat wilayah. Yakni Blok Salasa, Blok Rebo, Blok Jamahat dan Blok Ahad.

Pada tahun 1982 di bawah kepemimpinan Kuwu/Kepala Desa E Suyatno, Desa Cibeureum dibagi menjadi 4 desa otonomi. Yaitu Desa Cibeureum membawahi 4 Dusun/blok yaitu Blok Rebo, Blok salasa, Blok Jamahat dan Blok Ahad.

Kemudian Desa Tarikolot dan Dusun Cirarang yang berubah nama menjadi Desa Sukadana. Serta Dusun Cibangkawang yang berubah nama menjadi Desa Randusari.

BACA JUGA:Ada 3 Retakan pada Dinding Twin Tunnel Tol Cisumdawu Akibat Gempa Sumedang

Itulah sejarah panjang Desa Cibeureum, yang merupakan salah satu desa tertua di Kuningan Timur. Bahwa nama Cibeureum berasal dari Sungai Cikaso yang berwarna merah, boleh dipercaya, boleh tidak. Itu hanya cerita rakyat. (*)

Kategori :