"Kecamtan paling rawan pergerakan tanah dan longsor ada 16 kecamatan. Dan semuanya terkonsentrasi berada di wilayah Selatan Kuningan seperti Selajambe, Cilebak, Hantara Ciniru dan lainnya," ungkapnya.
Pihaknya sudah melakukan sejumlah persiapan dalam upaya mitigasi bencana hidrometrologi. Diantaranya pengerahan personil, relawan hingga logistik yang mungkin diperlukan.
Termasuk menjalin komunikasi dan koordinasi dengan stakeholder terkait untuk kemudahan koordinasi jika bencana terjadi.
"Pelibatan pihak pemerintahan desa terutama di kecamatan rawan bencana juga terus diintensifkan. Kami sudah meminta pihak pemdes agar mengingatkan warga untuk selalu waspada. Apalagi saat ini sudah musim penghujan," pungkasnya. (Agus)