Fauna yang hidup di Hutan Sancang juga terbilang masih sangat beragam. Misalnya lutung, owa jawa, monyet ekor panjang, surili dan kukang.
Kemudian terdapat berbagai spesies burung sepreti rangkong, merak, ayam hutan, tohtor, raja udang dan lain-lain.
Salah satu mamalia terbesar di Hutan Sancang adalah banteng (bos javanicus). Namun, keberadaannya kian jarang ditemui.
Mamalia lainnya yang hidup di sini adalah jenis macan tutul atau (panthera pardus melas).
4. Legenda Prabu Siliwangi
Hutan Sancang yang berada di selatan Kabupaten Garut juga dikenal dengan legenda Prabu Siliwangi. Di tempat ini, dikisahkan bahwa Prabu Siliwangi berhenti dari kejaran Kian Santang, anaknya sendiri.
BACA JUGA:Pupus Sudah Peluang Indonesia Lolos 16 Besar Piala Asia, Hanya Menyisakan Ini
Waktu itu, berdasarkan cerita rakyat, Kian Santang memeluk Agama Islam. Dia mengajak Prabu Siliwangi untuk memeluk Agama Islam. Namun karena menolak, mereka melarikan diri.
Pelarian ini, tidak lepas dari upaya Prabu Siliwangi menghindari pertempuran dengan anaknya sendiri.
Akhirnya karena terdesak, Prabu Siliwangi dan pengikutnya berubah menjadi Maung Sancang.
Di kawasan ini, konon ada sebuah tempat yang tidak bisa dimasuki. Kawasan hutan perawan ini, sudah banyak memakan korban. Siapapun yang masuk, rata-rata tidak bisa kembali.
Itulah 4 fakta mengenai Leuweung Sancang, hutan paling keramat di Pulau Jawa yang penuh dengan misteri, tetapi memiliki banyak keindahan alam dan rumah bagi flora serta fauna endemik. (*)