VOC Telusuri Istana Kerajaan Pajajaran, Kirim 3 Tim Ekspedisi ke Selatan Jawa, Pelajari Batutulis

Rabu 24-01-2024,12:07 WIB
Reporter : Yuda Sanjaya
Editor : Yuda Sanjaya

Dengan indikasi tersebut, lokasi keraton Pajajaran mesti terletak pada lahan yang dibatasi Jalan Batutulis di sisi barat, Gang Amil di sisi selatan, bekas parit yang sekarang dijadikan perumahan di sisi timur) dan "benteng batu" yang ditemukan Scipio sebelum sampai di tempat prasasti di sisi utara.

Bale Kambang terletak di sebelah utara atau di luar benteng. Pohon beringinnya berada dekat gerbang Pakuan di lokasi jembatan Bondongan sekarang. 


Dari Gang Amil, Winkler memasuki tempat batu bertulis. Dia memberitakan bahwa "Istana Pakuan" itu dikeliligi oleh dinding dan di dalamnya ada sebuah batu berisi tulisan sebanyak delapan setengah baris.

Dia menyebut demikian karena baris ke-9 hanya berisi 6 huruf dan sepasang tanda penutup.

 Yang penting, untuk kedua batu itu Winkler menggunakan kata "stond" (berdiri).

BACA JUGA:Pupus Sudah Peluang Indonesia Lolos 16 Besar Piala Asia, Hanya Menyisakan Ini

Jadi setelah terlantar selama kira-kira 110 tahun sejak Pajajaran hancur oleh pasukan Banten tahun 1579, batu-batu itu masih berdiri dan masih tetap pada posisi semula.

Dari tempat prasasti, Winkler menuju ke tempat arca. Pada umum disebut Purwakalih. Sementara ilmuwan Belanda Pleyte mencatat nama Purwa Galih.

Di sana terdapat tiga buah patung. Menurut informan Pleyte adalah patung Purwa Galih, Gelap Nyawang dan Kidang Pananjung. 

Nama trio ini terdapat dalam Babad Pajajaran. Babad itu ditulis di Sumedang pada tahun 1816  pada masa bupati Pangeran Kornel. Kemudian disadur dalam bentuk pupuh 1862. 

Penyadur naskah babad mengetahui beberapa ciri bekas pusat kerajaan. Seperti juga penduduk Parung Angsana dalam tahun 1687 mengetahui hubungan antara "Kabuyutan" Batutulis dengan kerajaan Pajajaran dan Prabu Siliwangi. 

BACA JUGA:Relawan Caleg Iwan Bule dan Capres Prabowo Teruskan Door to Door dengan Bantuan Sembako dari Haji Endang Juta

Menurut babad ini, "pohon campaka warna", sekarang tinggal tunggulnya, terletak tidak jauh dari alun-alun.



3. Laporan Abraham van Riebeeck 


Abraham adalah putera Joan van Riebeeck pendiri Capetown di Afrika Selatan. Penjelajahannya di daerah Bogor dan sekitarnya dilakukan dalam kedudukan sebagai pegawai tinggi VOC.

Dua kali sebagai Inspektur Jenderal dan sekali sebagai Gubernur Jenderal. Kunjungan ke Pakuan tahun 1703 disertai pula oleh istrinya yang digotong dengan tandu.

Rute perjalanan tahun 1703 dari Benteng - Cililitan - Tanjung - Seringsing - Pondok Cina - Depok - Pondok Pucug (Citayam) - Bojong Manggis (dekat Bojong Gede) - Kedung Halang - Parung Angsana (Tanah Baru).



Rute perjalanan tahun 1704 dari Benteng - Tanah Abang - Karet - Ragunan - Seringsing - Pondok Cina dan seterusnya sama dengan rute 1703.



Rute perjalanan tahun 1709 dari Benteng - Tanah Abang - Karet - Seringsing - Pondok Pucung - Bojong Manggis - Pager Wesi - Kedung Badak - Panaragan.



Kategori :