Situs ini terletak di Kampung Cangkuang, Kelurahan Kuningan, Kecamatan Kuningan. Lokasinya relatif mudah dijangkau, karena ltidak jauh dari alun-alun kota Kuningan.
Situs Cangkuang merupakan tinggalan bentuk ekosistem masa lampau. Juga contoh pemanfaatan sumber daya alam oleh manusia pada masanya.
BACA JUGA:Keunikan Sirih Gading Sebagai Tanaman Hias menjadi Menarik Peminat, Inilah 3 Hal Unik Sirih Gading!
BACA JUGA:Berikut 7 Langkah Memperbanyak Janda Bolong di Media Air, Ternyata Mudah Banget!
Terdapat tiga jenis cagar budaya di situs ini. Yakni, menhir, batu lumpang dan meja batu. Ketiga peninggalan arkeologis ini identik dengan peninggalan tradisi megalitik pada masa prasejarah.
Karena itu, sangat dimungkinkan jika Cangkuang dulunya merupakan perkampungan purba, seperti di Cipari.
Pendirian menhir seringkali berasosiasi dengan pemujaaan arwah leluhur. Selain itu penggunaan menhir sebagai media pemujaan seiring dengan berkembangnya budaya bercocok tanam.
2. Situs Bujal Dayeuh Cibuntu
Bujal Dayeuh adalah salah satu situs bersejarah yang terdapat di Desa Wisata Cibuntu. Bujal Dayeuh berarti perutnya Dayeuh.
BACA JUGA:3 Cara Membuat Makanan Kucing dari Kepala Ikan Tongkol, Anabul Jadi Cepat Gembul
BACA JUGA:Inilah 6 Manfaat Minyak Ikan Untuk Kucing, Ternyata Bisa Bikin Bulu Halus dan Lebat Lho!
Di tempat ini pada tahun 1970 juga ditemukan beberapa perkakas bersejarah. Seperti batu, kapak, gelang batu dan arca purbakala.
Diperkirakan benda-benda itu peninggalan zaman megalitikum. Walau bisa jadi juga sidah masuk era bagi baru atau neolitikum.
Arca Purbakala secara kasat mata dapat dilihat dan ditemukan berbentuk batu kasar. Karena itu, Cibuntu juga dimungkinkan sebagai salah satu kampung purba di Kuningan.
Situs unik lainnya yang terdapat di desa tersebut adalah arca batu jenis perempuan atau ratu. Warga menyebutnya dengan Situs Saurip yang artinya satu kehidupan atau kebersamaan.
BACA JUGA:Anabul Mogok Makan? Berikut 5 Tips Mengatasi Kucing yang Tidak Mau Makan, Cat Lovers Wajib Simak!