Dulu Kuningan Disebut dengan Nama Kejene, Ada Peternakan Kuda di Purwawinangun, Dirintis Syeh Maulana Akbar

Kamis 08-02-2024,15:21 WIB
Reporter : Yuda Sanjaya
Editor : Yuda Sanjaya

Saat itu di pelabuhan Karawang datang juga seorang ulama yang bernama Syeh Hasanuddin dari Campa. Dia dikenal dengan sebutan Syeh Quro karena mendirikan pesantren Quro. 

Pada Kemudian hari pesantren ini kedatangan Syeh Bayanullah atau Syeh Maulana Akbar yang meneruskan perjalanannya ke Pesambangan.

Dalam perjalanannya mengembangkan Islam, Syeh Maulana Akbar ini pernah singgah sebentar di daerah Buni Haji, Luragung sekarang ini.

BACA JUGA:Waspada Jangan Biarkan Kucing Kabur dan Inilah 5 Alasan Kucing Kabur dari Rumah yang Harus Diketahui!

Dari Luragung, kemudian melanjutkannya sampai ke daerah Kuningan. Pada waktu itu dikenal dengan nama Kejene, yang artinya Kuning.

Penduduk Kejene pada saat itu menganut agama Hindu atau Agama Sanghiang. Pusat pemerintahannya di Sidapurna. Nama ini mengandung arti sempurna.

Syeh Maulana Akbar akhirnya menetap di Sidapurna. Kemudian mendirikan pesantren di tempat itu.

Dia juga menikah dengan seorang putri pejabat pemerintahan Kejene. Kemudian mempunyai seorang putra bernama Syeh Maulana Arifin atau Syeh Arif. 

BACA JUGA:Inilah 7 Penyebab Kucing Pergi Dari Rumah, Ternyata Ini Penyebabnya!

Karena pesatnya kemajuan pesantren ini sehingga tidak cukup menampung para pendatang. Karena itu dibuatlah pemukiman baru dengan dasar Islam.

Pemukiman baru itu diberi nama Purwawinangun. Artinya yang mula-mula dibangun.

Syeh Maulana Akbar Kemudian pindah ke Sampiran. Yang sekarang masuk Kecamatan Talun Kabupaten Cirebon. Dia juga meninggal di Sampuran.

Syeh Arif kemudian meneruskan usaha yang telah dirintis oleh ayahnya. Di antaranya dengan memajukan bidang peternakan, terutama peternakan kuda khas Kejene. 

BACA JUGA:Kucing Biasanya Kabur ke Mana? Ini 4 Tips Mencari Kucing yang Kabur dari Rumah dengan Cepat

Kuda Kejene yang kemudian terkenal dengan sebutan Kuda Kuningan. Keturunan kuda-kuda tersebut masih ada hingga saat ini.

Syeh Maulana Arifin ini kemudian menikah dengan Ratu Salawati Putri dari seorang penguasa Kajene. Dia juga menjadi salah satu tokoh berpengaruh di daerah ini.  (*)

Kategori :

Terpopuler