RADARKUNINGAN.COM - Dikatakan bahwa ibadah puasa berguna untuk melatih diri karena dituntut untuk menahan lapar, dahaga dan hal-hal yang berhubungan dengan nafsu.
Namun di sisi lain tidak bisa dipungkiri bahwa kebutuhan hidup justru meningkat di bulan Ramadhan.
Meski di bulan puasa Ramadhan, pada kenyataannya justru konsumsi pangan meningkat, harga kebutuhan pokok melonjak dan berbagai peningkatan lain.
Menanggapi hal itu, Buya Syakur dalam sebuah ceramahnya turut memberikan nasihat terkait keutamaan belajar mengendalikan diri melalui puasa.
BACA JUGA:Sering Mandeg? Begini Rahasia Rezeki Lancar, Buya Syakur Beberkan Pentingnya Ini!
BACA JUGA:Persiapan Menyambut Ramadhan 2024, Dua Hal Ini yang Jadi Pesan Buya Yahya
Kebutuhan yang meningkat menjadi salah satu ciri dari Bulan Ramadhan. Di masa awal misalnya, biasanya masyarakat berbondong-bondong berbelanja untuk memenuhi kebutuhan selama puasa.
Kemudian diikuti dengan pergerakan harga kebutuhan pokok, karena aksi belanja yang terjadi sangat masif.
Belum lagi kebutuhan lain seperti berbuka puasa dan menjelang lebaran yang membuat terjadinya pengeluaran tidak sedikit.
Peningkatan aktivitas ekonomi ini, tenti menjadi paradoks. Di mana bulan puasa justru seharunya menjadi momentum pengendalian diri.
BACA JUGA:Mekarsari-Cipakem Sudah Bisa Dilalui, Giriwaringin Masih Terisolir, DPUTR Kirim Alat Berat
Seraya memberikan contoh nyata, Buya Syakur mengatakan adanya paradoks saat bulan puasa. Di mana setiap Muslim yang berpuasa di bulan Ramadhan bakal mengurangi kadar makanan justru tubuhnya meningkat lebih besar atau gemuk.
Ulama besar asal Indramayu Jawa Barat tersebut mengatakan bahwa rupanya puasa yang dilakukan hanya merubah jam makan saja.
"Jadi, rupanya mereka tidak puasa (puasa tidak dalam arti sebenarnya) hanya merubah jam makan saja," kata Buya Syakur sebagaimana dikutip dalam ceramahnya yang diunggah melalui kanal YouTube, Jumat 8 Maret 2024.