"Pernah juga berjualan es mambo di sekitar misbar. Bahkan jualannya ketika itu sangat ramai, terutama ketika film yang diputar ramai," tuturnya, kepada Daewo Channel 65.
Di Majalengka pada saat itu ada 3 bioskop. Ada Bioskop Galaxy dan Semaria. Namun untuk Galaxy II hanya bertahan selama kurang lebih 2 tahun.
Ketika itu, kondisinya memang jauh berbeda dengan sekarang. Umumnya film yang digemari adalah film India.
Kemudian rating tertinggi adalah Film Rhoma Irama. Bahkan film atau disebut film action barat dari Amerika Serikat pun kalah.
BACA JUGA:Tak Hanya Manusia, Ini 7 Hewan yang Menjalankan Puasa, Unta hingga Ayam, Ini Alasannya
Berikutnya yang ramai adalah Film G30S PKI. Tayangan ini selalu ramai, meski diputar terus menerus selama 2 minggu.
"Paling sepi ketika itu adalah film Mandarin. Istilahnya saat itu, disebut silat pedang," ungkapnya.
Menariknya, ketika itu masyarakat datang ke bioskop bukan hanya untuk menonton film. Lebih kepada bersosialisasi, baik bersama teman, pacar atau kerabat.
"Sebenarnya dulu orang pergi ke bioskop bukan hanya menonton film. Tetapi banyak yang sebenarnya hanya ingin berpacaran," tuturnya.
BACA JUGA:11 Hal Perlu Diketahui Tentang Ular, Walau Tampak Buas tapi Takut Manusia, Termasuk Satwa Nomaden
Meski demikian kejayaan bioskop tersebut akhirnya berakhir. Hingga ditutup karena gedung juga dijual.
Pada waktu itu, Ali mengaku tidak tahu apa yang sebenarnya membuat gedung kemudian ditutup.
Setahu dirinya, pemilik suatu hari mengumpulkan karyawan dan menyampaikan bahwa gedung bioskop akan dijual.
Setelah itu, seluruh karyawan diberhentikan dan bioskop pertama di Kecamatan Kadipaten, Kabupaten Majalengka itu, berhenti beroperasi.
BACA JUGA:Begini Cara Ular Puasa, Ada 5 Ciri yang Perlu Diketahui, Ada yang Mirip Puasanya Manusia
Nah itulah kisah dan kesaksian karyawan Bioskop Serbaguna milik kakek dari Erick Thohir di Majalengka yang berawal dari misbar.