Baginya, kehadiran travel tersebut menjadi jawaban bagi kebutuhan transportasi masyarakat di perkampungan.
Apalagi penggunanya mayoritas masyarakat yang bekerja di sektor informal. Biaya murah bagi mereka tentu sangat memudahkan.
Kendati demikian, Irman mengakui, sebagian pengemudi travel gelap ini sering membuat penumpang waswas lantaran cara kerap melaju dengan kecepatan tinggi.
Hal itu memang kembali kepada masing-masing pemgemudi. Tidak bisa disamaratakan, lantaran banyak juga yang mengemudi dengan baik.
Dari penelusuran radarkuningan.com, beberapa usaha travel tersebut kini menggunakan media sosial untuk menawarkan jasanya.
Di media sosial Facebook misalnya, travel dengan tujuan perjalanan Kuningan - Jabodetabek cukup banyak yang berpromosi.
Mereka menawarkan tarif Rp 200 ribu untuk setiap penumpang. Kemudian ada juga jasa untuk pengiriman barang.
Rute yang paling banyak ditawarkan adalah Kuningan menuju ke Bekasi, Cikarang, Jakarta, Tanggerang hingga Bandara Internasional Soekarno Hatta.
Kebanyakan armada yang digunakan adalah Daihatsu Luxio atau Granmax. Sedangkan pemesanan untuk penjemputan dan booking kursi tersebut disediakan lewat WhatsApp.
"Yang butuh travel Kuningan, Cirebon, Majalengka tujuan Bekasi, Jakarta, tangerang, siap jemput dan antar sampai tempat tujuan," demikian salah satu penyedia jasa mempromosikan layanannya di media sosial.
Selain itu, tersedia juga jasa carter untuk satu kendaraan dengan tujuan Cirebon, Indramayu, Subang, Pamanukan, Kuningan dari berbagai wilayah di Jabodetabek.
Tarif carter ini berlaku untuk kendaraan jenis Toyota Cayla dan Avanza yakni, Jakarta - Cirebon Rp 2 juta, Jakarta - Kuningan Rp 2,3 juta.
BACA JUGA:Wisata Bukit Cinta Anti Galau, Cocok untuk Libur Lebaran, Hanya 13 Km dari Pintu Tol Ciperna