RADARKUNINGAN.COM - Masih ingat dengan film kartun Tom and Jerry? Kucing dan tikus yang selalu berkelahi dan saling kejar-kejaran dan tak pernah akur satu sama lain.
Kucing dan tikus memang tak pernah bersekutu, paham ini telah dipercaya dari masa ke masa. Termasuk dari masa kerajaan Mesir Kuno. Kucing sendiri sudah bersahabat dengan manusia sejak kurang lebih 4000 tahun yang lalu.
Melansir dari National Geographic, bangsa dari Kerajaan di era Mesir Kuno adalah bangsa yang dipercaya pertama kali memelihara dan menjadikan kucing sebagai hewan rumahan untuk sahabat manusia.
Kucing yang dijadikan hewan peliharaan, di masa Mesir Kuno juga merupakan hewan yang mampu membasmi hama tikus, jika dilihat dari rantai makanan, kucing merupakan hewan karnivora, alias suka daging, terutama tikus.
BACA JUGA:Persib Bandung Juara, Sang Mantan Pelatih Luis Milla Beri Ucapan Selamat
Kucing berburu tikus merupakan hal wajar namun ada juga kucing yang tak suka tikus terutama kucing rumahan, lantas apa alasannya? Bisa setidaknya dijawab oleh alasan psikologis yang akan dibahas di artikel berikut ini, yuk kenali sifatnya.
Ada banyak beberapa perilaku kucing yang tak bisa didefinisikan, alias tak bisa ditebak dengan jelas apakah itu hasil dari insting alamiah atau hasil dari kucing yang mengamati lingkungan di sekitarnya. Seperti perilaku berburu tikus misalnya.
Ketika perilaku berburu tikus dikategorikan ke dalam perilaku insting si kucing, toh nyatanya tak semua kucing rumahan mau mengejar tikus, apalagi memakan tikus.
Berdasarkan tutur ilmuwan yang bernama Profesor Kuo Zing Yang dengan melakukan percobaan panjang yang dimulai dari tahun 1920, dengan tujuan percobaan yang melibatkan anak-anak kucing serta induk-induk kucing.
Dari penelitian tersebut didapatkan kesimpulan bahwa anak-anak kucing yang dibesarkan oleh induk kucing yang memiliki hobi berburu, memiliki kemampuan dan minat dalam berburu yang sama persis dengan sang induk.
Sebaliknya jika kucing yang dibesarkan oleh manusia yang notabene nya tak mengajarkan kucing untuk berburu tikus, maka dengan pengamatan si kucing dan aspek psikologis kucing, maka kesimpulan nya jatuh pada bahwa benar jika kucing tak suka berburu tikus bahkan tak mau sama sekali berinteraksi dengan tikus seperti takut dengannya, karena tergantung dari cara merawatnya yang mempengaruhi aspek psikologis nya.
Jika kucing yang dibesarkan dengan induk yang tak suka berburu tikus, maka secara tak langsung dapat mempengaruhi aspek psikologis kucing dengan tak suka berburu tikus, bahkan cenderung takut dengan tikus.
Sekalipun badan tikus lebih kecil dari kucing, karena insting kucing yang awalnya dibesarkan dengan insting bukan berburu dapat mempengaruhi aspek psikologis si kucing. Insting yang tak suka berburu dapat berperan penting untuk sifat kucing yang sama persis nya.