Satwa Liar Kembali Turun dari Gunungmanik Kuningan, Ada Fenomena Apa?

Jumat 12-07-2024,16:49 WIB
Reporter : Andre Mahardika
Editor : Yuda Sanjaya

"Tapi kalau mau lebih memastikan bisa saja ambil sampel (air, tanah, daun-daunan) di atas untuk cek laboratorium. Biasanya ke dinas lingkungan hidup mereka punya alatnya," katanya.

Karena dari hasil identifikasi dapat menjadi pembanding informasi dari warga. Sejauh ini, warga menginformasikan bahwa macan tutul Jawa yang datang ke pemukiman itu, terpantau warga seolah mencari tempat minum.

Slamet memberikan masukan lain yang diperuntukan mengetahui kadar 02, CO2 atau tingkat keasaman dan kebasahan air.

"Atau dipasang alat kualitas udara utk mengetahui kadar 02, co2 atau tingkat keasaman dan kebasaannya," tuturnya.

BACA JUGA:4 Fakta Unik Kucing Ras British Shorthair, yang Ternyata Sangat Terampil Dalam Memburu Tikus!

Slamet menghimbau, masyarakat untuk tidak terlalu sering berada di dekat dengan tebing tinggi dengan kondisi tanah remah atau komposisi baru, pasir, lempung yang kurang seimbang.

"Ya boleh menjadi bahan pembelajaran dari alam. Bisa menghimbau masyarakat jangan dekat-dekat tebing tinggi dengan kondisi tanah yang remah atau komposisi batu, pasir dan lempung yang kurang seimbang," tukasnya. 

Seperti diketahui, warga Desa Gunungmanik, Kecamatan Ciniru, Kabupaten Kuningan. kembali dihebohkan dengan kehadiran satwa liar di dekat pemukiman waega.

Sekitar pukul 02.00 WIB, Kepala Desa Setempat, Juhari beserta warga lainnya menemukan sejenis monyet.

BACA JUGA:Update Hari Ini! Jadwal CAS Bulan Juli Sampai Agustus 2024, Nama Maarten Paes Masih Belum Muncul?

"Tidak nyerang, malah biasa saja santai, duduk-duduk," katanya.

Ia tidak dapat memastikan jenis kera tersebut dari golongan kera, monyet atau lutung.

Juhari menyebut, tak lama setelah dipergoki warga, kera tersebut langsung pergi  kearah bawah.

Monyet tersebut muncul tak jauh dari datangnya macan tutul yang sejak 5 hari berturut-turut turun dari hutan.

Kategori :