Naturalisasi Maarten Paes Tidak akan Sia-sia, Exco PSSI: Kalau Kita Ngga Mau, Ngapain Kita Jadikan Dia WNI 

Senin 15-07-2024,12:48 WIB
Reporter : Rafly Wahyu
Editor : Rafly Wahyu

RADARKUNINGAN.COM - Proses naturalisasi Maarten Paes tidak akan sia-sia. Exco PSSI langsung buka suara untuk menanggapi hal ini.

"Kalau kita nggak mau, ngapain kita jadikan dia WNI," tutur Arya Sinulingga, dikutip oleh radarkuningan.com, Senin 15 Juli 2024.

Menurut anggota komite federasi sepakbola Indonesia itu, proses naturalisasi penjaga gawang FC Dallas ini tak sia-sia, melainkan semua sudah sesuai prosedur dan berjalan sesuai rencana.

Pria berusia 26 tahun itu memang sudah resmi jadi warga Indonesia, perpindahan kewarganegaraan juga sudah rampung semua, terhitung sejak bulan April 2024, di kantor Kanwil Kemenkumham DKI Jakarta.

BACA JUGA:Update 32 Sidang List of Hearings CAS Terbaru Hingga Bulan Oktober, Nama Maarten Paes Tercatat?

Maarten Vincent Paes adalah nama panjangnya, dia merupakan pemain kelahiran Belanda yang memiliki darah keturunan Indonesia dari leluhurnya.

Pria kelahiran Nijmegen ini punya leluhur yang lahir di Indonesia, yakni neneknya yang sempat tinggal di Pare, Jawa Timur.

Meski bukan keturunan langsung Indonesia, kiper FC Dallas ini resmi jadi WNI lewat jalur tersebut.

Namun masalahnya naturalisasi pemain berusia 26 tahun ini berbeda dari yang lain.

BACA JUGA:iPhone 16 Keduluan, Google Pixel 9 Rilis Lebih Cepat! Hp Flagship 2024 yang Bisa Saingi IPhone 16?

Pemain keturunan umumnya jika sudah resmi pindah kewarganegaraan, tentunya pasti bisa membela tim nasionalnya, akan tetapi Paes tidak bisa membela Timnas Indonesia lantaran ada masalah serius.

Masalah utama Maarten Paes adalah dirinya yang dianggap melanggar Statuta FIFA 2022, makanya sampai sekarang, masih harus berkutat di FIFA bahkan bisa ke Court of Arbitration for Sport alias CAS.

Aturan FIFA yang mengganjal langkah kiper berusia 26 tahun, berasal dari Statuta FIFA pasal 9 ayat 2b butir III. Bunyi aturan itu mengisyaratkan pemain berusia lebih dari 21 tahun, dianjurkan untuk tidak pindah federasi.

Kendati demikian jika pemain sudah pernah membela Timnas kelompok umur, maka aturan tersebut akan aktif dan mengikat pemain yang dianggap melanggar aturan tersebut.

BACA JUGA:MANTAP, Punya Kemampuan, Tokoh Wanita Kuningan Dorong Istri H Rokhmat Ardiyan Nyalon Bupati Kuningan

Kategori :