RADARKUNINGAN.COM - Musim kemarau membuat sawah di Desa Singkup, Kecamatan Japara, Kabupaten Kuningan mengalami kekeringan.
Sedikitnya terdapat 3 hektare lahan sawah yang terancam gagal panen karena kekurangan pasokan air.
Untuk menghindari gagal panen, para petani menyiasati dengan menyedot air dari bak penampungan air irigasi.
Namun, upaya tersebut nyaris gagal, karena stok air semakin berkurang.
BACA JUGA:Mantan Pemain Persib Bandung Ini Resmi Jadi Anggota Polisi, Karirnya Bersama PSIS Semarang Berakhir
Kuwu Desa Singkup, Mas'ud mengungkapkan, para petani di desanya mulai menanam padi ketika hujan sempat turun dalam beberapa hari.
Namun, ternyata hujan tidak turun lagi. Sehingga petani yang sudah kadung tanam, kekurangan pasokan air.
"Awalnya sih, mungkin karena melihat situasi alam, kondisinya alam kan musimnya belakangan ini sama sama kita ketahui, musim hujan berdurasi pendek. Nah pas ada hujan berhari hari itu, jadi masyarakat tuh sibuk menggarap sawahnya, karena mungpung ada hujan," ujar Mas'dd kepada radarkuningan.com, Selasa, 23 Juli 2024.
Mas'ud mengungkapkan, curah hujan di Bulan Juli sangat rendah. Akibatnya, sejumlah sawah yang digarap mengalami kekeringan.
BACA JUGA:Agenda Erick Thohir dengan Presiden FIFA, Banyak Sejarah Baru dan Ada Perkembangan Maarten Paes?
Padahal, kondisi tanaman padi saat ini sedang bunting alias mulai berbuah.
"Pas digarap, ternyata dibulan tujuh tuh malah berhenti. Terlebih, saat ini padi padi sedang bunting, yang memang harus ada air kan. Ini malah kering," ungkapnya lagi.
Mas'ud menuturkan, sekitar 500 bata sawah sama sekali tidak tersentuh jaringan irigasi.
Oleh karenanya, petani terpaksa membeli pasokan air dengan merogoh kocek masing masing.