Pasca Gempa Kuningan, Siswa Praktek Langsung Mitigasi, Sudah Ada Sejarah Gempa Berkali-kali

Sabtu 27-07-2024,16:59 WIB
Reporter : Andre Mahardika
Editor : Yuda Sanjaya

RADARKUNINGAN.COM - Bersama BPBD Kuningan, ratusan siswa-siswi SMPN 1 Kuningan mengikuti Sosialisasi Mitigasi dan Simulasi gempa, pada Sabtu, 27 Juli 2024.

Pantauan wartawan, sosialisasi dan edukasi ini, untuk meningkatkan pemahaman dan kesiapsiagaan siswa dalam menghadapi bencana gempa bumi.

Begitu juga, sosialisasi dan edukasi akan dilakukan melalui berbagai kegiatan. Diantaranya, penyuluhan, simulasi evakuasi, dan pembagian materi edukasi tentang mitigasi bencana gempa bumi.

Tak hanya itu, BPBD mengajarkan praktek langsung mengenai evakuasi dan mitigasi bilamana terjadi gempa saat jam pelajaran aktif.

BACA JUGA:Kawanan Monyet Kembali Turun ke Pemukiman, Warga: Biasa Tapi Lebih Sering Sekarang

BACA JUGA:7 Rekomendasi Wisata Viral di Kuningan Jawa Barat, Cocok Dikunjungi Saat Liburan Akhir Pekan

BACA JUGA:50 Tahun Hadir di Tanah Air, Yamaha Semakin Di Depan Ciptakan 'KANDO'untuk Konsumen Indonesia

Sebagaimana diketahui, gempa Kuninhan terjadi beruntun dalam 2 hari berturut-turut. Akibatnya, 35 bangunan dilaporkan rusak ringan.

Bahkan, BMKG Provinsi Jawa Barat turut datang ke 2 titik yang memiliki imbas kerusakan terparah yakni saptupp bangunan di Kelurahan Purwawinangun, Kecamatan Kuningan dan bangunan di desa Jagara, Kecamatan Darma.

Koordinator Observasi BMKG Provinsi Jawa Barat, Ruhimat menuturkan, pihaknya memasang alat detektor di dua titik tersebut guna menganalisis struktur tanah.

"Kami dalam rangka survey untuk mencari data micrososeismic atau macroseismic. Kedepannya, data yang kita ambil disini sebagai sampel, kita akan analisa untuk jadi rekomendasi Pemda untuk kedepannya tentang struktur tanahnya," tuturnya kepada radarkuningan, Sabtu, 26 Juli 2024.

BACA JUGA:Jadi Bagian Keseruan bLU cRU Experience Day, Rasakan Riding Experience R15 Connected di Mandalika

BACA JUGA:7 Rekomendasi Wisata Kuningan yang Cocok Dikunjungi Bersama Keluarga di Akhir Pekan

Alat dimaksud berfungsi sebagai pendeteksi pergerakan tanah dan mengukur percepatan tanah daripada daerah yang dipasangnya.

Setelah satu jam berlalu, alat tersebut kembali dibawa ke BMKG Provinsi untuk dianalisa. Dikatakannya, nantinya akan diketahui struktur tanah di titik tersebut tergolong tanah lembek atau tanah keras.

Kategori :