RADARKUNINGAN.COM - Here We Go! Sekjen PSSI Yunus Nusi, beri kabar baik tentang Maarten Paes untuk tanggal jadwal sidangnya di CAS ternyata masih ada harapan buat Timnas Indonesia.
Tangan kanan Erick Thohir di federasi sepakbola Indonesia juga menyebut bahwa FIFA akan memberikan pengumuman terkait status kiper FC Dallas pada bulan ini, tepatnya tanggal 18 Agustus.
"Tanggal 15 Agustus sidang. Dan Tanggal 18 pengumuman. Insya Allah kita akan berusaha memenangkan (Paes)," ujar Yunus.
Karena ada masalah terkait hukum regulasi pemain, makanya kasus kiper 192cm tersebut dibawa ke meja sidang arbitrase, karena sebelumnya pernah ditolak oleh federasi sepakbola internasional.
BACA JUGA:List of Hearings CAS Periode Agustus Telah Diperbaharui, Nama Maarten Paes Termasuk di Dalamnya?
Masalah Maarten Paes ini ternyata bersumber dari keterlambatan perpindahan federasi sewaktu masih di KNVB menuju PSSI, dan Federation Internationale de Football Association tidak menyetujuinya.
Mengapa? Aturan terkait kasus kiper FC Dallas ini bersumber dari Statuta FIFA pasal 9 ayat 2b butir 3, yang didalamnya berisi regulasi pemain untuk pindah federasi, termasuk batas usia maksimum.
Sayangnya, Paes terlambat pindah federasi setelah tuntas membela Belanda U21, sampai 22 tahun, yang dimana merupakan batas usia maksimum yang diterapkan oleh aturan tersebut.
"Pemain yang sudah turun membela kelompok umur, disarankan pindah federasi sebelum berusia 21 tahun lebih, jika tidak maka sudah sah dianggap sebagai warga asli" bunyi aturan FIFA pasal 9.
BACA JUGA:Jadwal Terbaru List of Hearings CAS Bulan Agustus Ada Nama Maarten Paes?
Mengapa Maarten Paes terlambat pindah? Karena saat dirinya masih berada di KNVB saat membela Belanda U20, ada pertandingan yang tertunda hingga usianya 22 tahun, imbas dari Corona.
Yang berarti, kiper yang berlaga di MLS ini pernah menyandang status mantan pemain internasional untuk Belanda U20, sebelum pindah kewarganegaraan menjadi Indonesia.
Pria 26 tahun yang punya keturunan dari nenek asal Kediri ini sudah resmi jalani naturalisasi pada 30 April 2024 lalu, setelah dirinya mengambil sumpah di Kanwil Kemenkumham DKI Jakarta.
Berhubung masih punya masalah hukum terkait regulasi pemain, lalu belum disetujui oleh Federasi Sepakbola Internasional, makanya PSSI ajukan banding untuk sengketa ini ke CAS.