RADARKUNINGAN.COM- Mauresmo Hinoke telah menjadi pusat perhatian di kalangan pencinta sepak bola Indonesia, terutama setelah penampilannya yang impresif bersama Timnas U-20 Indonesia dalam ajang Toulon Cup 2024.
Pemain muda berbakat ini menjadi satu-satunya pencetak gol bagi timnas U-20 Indonesia selama turnamen tersebut, menambah harapan publik akan masa depannya di skuad Garuda Muda.
Namun, di balik pencapaian ini, muncul ketidakpastian mengenai masa depan Mauresmo Hinoke di Timnas Indonesia. Hingga saat ini, belum ada pernyataan resmi dari PSSI terkait status naturalisasi Hinoke. Kondisi ini memicu spekulasi di kalangan penggemar dan media, yang menantikan kejelasan lebih lanjut dari pihak yang berwenang.
Berita mengenai kemungkinan batalnya proses naturalisasi Mauresmo Hinoke tentu saja mengecewakan banyak pihak.
Sebagai pemain muda yang memiliki potensi besar, Hinoke dianggap bisa menjadi tambahan kekuatan yang signifikan bagi timnas Indonesia. Kehadirannya di Toulon Cup 2024 telah membuktikan bahwa ia memiliki kemampuan untuk bersaing di level internasional, bahkan dengan usia yang masih sangat muda.
Namun, masalah legalitas dan ketatnya aturan FIFA menjadi kendala utama dalam mewujudkan impian tersebut.
PSSI sebagai federasi sepak bola nasional telah berusaha keras dalam proses naturalisasi pemain, terutama yang memiliki darah Indonesia namun berada di luar negeri. Meski demikian, proses ini seringkali menghadapi hambatan yang tidak mudah diatasi.
pelatih Timnas Indonesia U-19, Indra Sjafri, turut memberikan pandangannya. Indra, yang selama ini dikenal sebagai sosok yang berperan besar dalam perkembangan pemain muda di Indonesia, menyatakan bahwa urusan administrasi terkait perpindahan kewarganegaraan adalah tanggung jawab PSSI.
Ia mengaku tidak terlalu memahami regulasi yang mengatur proses naturalisasi, sehingga enggan berkomentar lebih jauh.
"Coba tanya PSSI. Itu kan saya tidak terlalu paham regulasi tentang naturalisasi," ujar Indra Sjafri
Proses naturalisasi di Indonesia, terutama untuk pemain sepak bola, memang tidak selalu berjalan mulus. Ada berbagai faktor yang harus dipertimbangkan, mulai dari aspek legalitas, administrasi, hingga komitmen dari pemain tersebut untuk benar-benar ingin bermain bagi Indonesia.
Kasus Mauresmo Hinoke menjadi salah satu contoh nyata bagaimana kompleksitas proses naturalisasi dapat menghambat langkah sebuah negara dalam meningkatkan kualitas tim nasionalnya.
BACA JUGA:Indra Sjafri 'The Special One', Disamakan dengan Jose Mourinho, Indonesia Sudah Jadi Raja ASEAN?