Naturalisasi Mauresmo Hinoke Lebih Sulit Dibandingkan Maarten Paes, Gagal Total Naturalisasi?
mauresmo hinoke saat bertanding-mauresmoo instagram-radarkuningan.com
RADARKUNINGAN.COM- Naturalitasi Mauresmo Hinosuke lebih sulit dibandingkan Maarten Paes? kabar gagalnya Naturalisasi Mauresmo Hinoke kini sedang menjadi pusat perhatian banyak orang.
Gagalnya naturalsiasi Mauresmo Hinoke mengecewakan banyak pihak, khususnya para pencinta sepak bola di Indonesia.
Mauresmo, yang semula diharapkan dapat memperkuat Timnas Indonesia U-20, kini dikabarkan harus menghadapi kendala dalam memenuhi persyaratan dari FIFA untuk berpindah kewarganegaraan dan membela Tim Merah Putih.
Menurut informasi yang beredar, penyebab utama kegagalan proses naturalisasi Mauresmo Hinoke terkait dengan garis keturunannya.
BACA JUGA:Mauresmo Hinoke Dikabarkan Batal Gabung Timnas Indonesia, Indra Sjafri: Semua Ada Aturannya!
Salah satu pengamat sepak bola, Bung Binder, mengungkapkan bahwa Mauresmo diduga memiliki garis keturunan Indonesia keempat atau kelima (buyut atau canggah).
Hal ini menjadi masalah karena FIFA biasanya hanya memberikan izin bagi seorang pemain untuk berpindah kewarganegaraan jika pemain tersebut memiliki garis keturunan maksimal hingga kakek atau neneknya.
Regulasi FIFA ini bertujuan untuk memastikan bahwa pemain yang memilih untuk berpindah kewarganegaraan memiliki ikatan yang cukup kuat dengan negara yang ingin mereka bela.
Dalam kasus Mauresmo Hinoke, ketidakpastian mengenai garis keturunannya ini membuat proses naturalisasi menjadi lebih sulit, karena ia dianggap tidak memenuhi syarat yang ditetapkan oleh FIFA.
BACA JUGA:Masa Depan Mauresmo Hinoke di Timnas Indonesia Masih Belum Jelas, Batal Naturalisasi?
Di tengah ramainya spekulasi ini, pelatih Timnas Indonesia U-19, Indra Sjafri, turut memberikan pandangannya.
Menurutnya, semua urusan administrasi dan regulasi mengenai perpindahan kewarganegaraan adalah tugas dari PSSI.
"Coba tanya PSSI. Itu kan saya tidak terlalu paham regulasi tentang naturalisasi," ujar Indra Sjafri
Pernyataan ini memperlihatkan bahwa Indra Sjafri lebih memilih untuk menyerahkan segala urusan administrasi kepada pihak yang berwenang, yakni PSSI.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: