Nathan Tjoe-A-On juga mengalami masalah serupa, seringkali salah umpan, yang membuat lini tengah Indonesia sulit berkembang karena tekanan kuat dari pemain Australia.
Absennya Thom Haye pada babak pertama juga membuat Indonesia kehilangan pengatur tempo permainan yang mampu menenangkan situasi di tengah tekanan lawan.
Permasalahan di Lini Depan
Masalah klasik yang sering menghantui Timnas Indonesia kembali muncul, yaitu kurangnya ketajaman di lini depan.
Rafael Struick, yang dipasang sebagai ujung tombak, belum mampu menunjukkan perannya sebagai pencetak gol utama.
Meskipun Rafael Struick bermain dengan penuh semangat, ia jarang mendapatkan suplai bola yang cukup karena aliran bola ke depan terhambat oleh dominasi Australia.
BACA JUGA:Maarten Paes dapat Julukan dari FIFA Setelah Gagalkan Penalti Arab Saudi, Begini Katanya
Ragnar Oratmangoen menunjukkan semangat juang yang tinggi dan tampil tanpa kenal lelah sepanjang pertandingan.
Namun, umpan-umpan yang ia lepaskan ke depan sering kali terlalu kencang, membuatnya sulit untuk mengejar dan mengolah bola.
Secara keseluruhan, meski mampu bertahan dengan baik, Timnas Indonesia perlu memperbaiki aspek serangan mereka untuk menghadapi tantangan-tantangan berikutnya di kualifikasi ini.