Jenis ikan ini rupanya mempunyai makna dan filosofi yang mendalam bagi masyarakat Indonesia, terutama etnis Tionghoa dan Betawi saat Tahun Baru Cina atau Sin Cia ini, lho.
Ikan bandeng mempunyai simbol keberuntungan, kemakmuran, dan penghormatan.
Dilansir dari situs Warisan Budaya Takbenda Indonesia yang dikelola oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), ikan bandeng tidak bisa lepas dari tradisi masyarakat Tionghoa.
Dalam bahasa China, ikan bandeng atau ikan mas lumpur disebut "Liyú" atau "Lee Yoo" yang terdengar seperti "Li" atau "Lee" yang mempunyai arti "hadiah".
Oleh karenanya, ikan ini menjadi hidangan wajib saat perayaan Imlek, karena diharapkan mendatangkan "rezeki" yang berlimpah.
BACA JUGA:Kisah Heroik Petugas Damkar Kuningan, Selamatkan Nyawa Kakek di Tengah Keterbatasan Perlengkapan
3. Makna Ikan Bandeng Bagi Menantu Perempuan
Saat Imlek, terdapat sebuah tradisi mengantar ikan bandeng kepada orangtua dan mertua sebagai tanda dari penghormatan.
Bukan hanya sebagai hidangan wajib saat perayaan Tahun Baru China, ikan ini juga mempunyai peran dalam tradisi perjodohan di masyarakat Betawi.
Namun, ikan bandeng saat Imlek tidak hanya untuk menguji keterampilan memasak menantu perempuan saja.
Ini juga mengungkapkan nilai-nilai sekaligus karakter yang dianggap cukup penting dalam sebuah hubungan pernikahan.
Jika hal ini tidak dilakukan, maka menantu perempuan dicap sebagai orang yang pelit.
Sebaliknya, jika mengirimkan ikan bandeng yang memiliki ukuran besar, maka menantu itu akan dibanggakan dan dianggap peduli kepada mertuanya.
Bagi masyarakat Tionghoa, Imlek merupakan hari raya besar untuk mereka.
Jadi, hidangan yang disajikan juga mempunyai filosofi dan makna yang dalam, seperti ikan bandeng yang tidak boleh ketinggalan saat Tahun Baru China atau Sin Cia.