“Puisi ini bukan sekadar khayalan atau lamunan yang bisa bikin ‘kesurupan’,” candanya. “Penulis diajak melakukan riset terhadap fakta kehidupan yang mereka alami, baik peristiwa sosial, fenomena di lingkungan, atau kegelisahan atas suatu kejadian.”
Selain itu, bahasa tulisan dalam puisi essay diharapkan bisa menjadi sarana bagi masyarakat untuk speak up secara akademis, kritis, dan puitis.
“Telaah kritis dalam puisi essay juga bisa menjadi kontrol sosial untuk perbaikan ke depan,” tambahnya.
BACA JUGA:Waduh, Jalan di 0 Kilometer Kuningan Berlubang, Ketua Perdokar Kritik Kualitas Aspal
BACA JUGA:Cristiano Ronaldo Batal ke Indonesia? Terpantau Sudah Latihan Bareng Al Nassr!
Sebagai bentuk apresiasi, karya terbaik dari peserta, terutama dari kalangan Gen Z, akan dimuat di situs golagongkreatif.com dengan honor Rp300.000 per karya.
Pemerintah Kabupaten Kuningan melalui Pustakawan U Usmadi dari Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Kuningan, menyampaikan bahwa Pemkab sangat mendukung dan mengapresiasi seluruh pihak yang terlibat dalam penyelenggaraan acara.
“Sarana literasi di Kuningan terus berkembang, mulai dari perpustakaan desa, taman bacaan masyarakat (TBM), hingga komunitas literasi. Pemerintah berkomitmen memberikan ruang bagi komunitas untuk terus berekspresi,” ujar Usmadi.
Ketua panitia, H Jaenal Mutakin, MPd yang juga Founder Sekolah Alam Bratakasian, menjelaskan bahwa kegiatan ini berlangsung selama tiga hari, 21–23 Februari 2025.
BACA JUGA:Syukuran Pelantikan Bupati Kuningan, Warga Tumplek Serbu Jajanan Gratis
BACA JUGA:Pengrajin Karangan Bunga di Kuningan Banjir Orderan, Pesanan Melonjak 80 Persen
BACA JUGA:Pesan Pj Bupati Kuningan untuk H Dian Rachmat: Masalah Tunda Bayar Harus Diselesaikan
Selain pelatihan puisi essay, Duta Baca Indonesia juga dijadwalkan mengunjungi perpustakaan desa, TBM, serta bertemu tokoh literasi dan pemangku kepentingan di Kuningan.
"Dimulai dari hari ini, kami berharap Kuningan kedepan jadi lumbung penulis, yang produktif menghasilkan berbagai karya. Termasuk penulis buku," ungkapnya.
Akademisi ini optimis, karena dalam data terakhir Perpustakaan Nasional RI, di tahun 2024, TGM atau Tingkat Kegemaran Membaca Kabupaten Kuningan telah mencapai 79,83 persen. N aik dibanding tahun 2023, yang hanya sebesar 53,33 persen.