Di era digitalisasi ini, minat pelajar terhadap seni tradisional mulai memudar. Kiki Rohmani, Guru Seni Budaya di SMPN 1 Kuningan, mengungkapkan bahwa sekitar 50 persen pelajar kurang tertarik mempelajari kesenian tradisional.
BACA JUGA:Disdikbud Kuningan Luncurkan 'Sekolahku Keren', Didukung 5 Program Unggulan
BACA JUGA:Kodim 0615 Kuningan Ajak Anak Yatim Ngabuburit Naik Delman
Kembali ia mengungkapkan hal yang sama, lingkungan sangat berpengaruh terutama keluarga dan sekolah.
“Banyak anak lebih memilih budaya asing, atau hiburan digital dibandingkan mengenal seni tradisional. Jika ini terus dibiarkan, bukan tidak mungkin budaya kita akan tergerus atau bahkan diklaim oleh negara lain,” ujarnya dengan penuh keprihatinan.
Sementara itu, Tri Sentia Asih, salah satu penari yang juga juara pupuh tingkat provinsi, berbagi pengalamannya dalam mendalami seni tradisional.
"Belajar seni bukan hanya kebanggaan, tetapi dapat menumbuhkan percaya diri dan memperhalus karakter. Saya merasa lebih mencintai budaya sendiri dan ingin terus melestarikannya," ungkap Tri.