Detik-Detik Pelaku Habisi Keluarga H Sahroni di Indramayu

Rabu 10-09-2025,10:12 WIB
Editor : Asep Kurnia

"Pertemuan tersebut sebagai dalih untuk bekerja sama dalam usaha tersebut," ujar Hendra.

Saat berada di lokasi, R mengambil pipa besi dari tas P dan memukulkannya ke kepala Budi hingga terjatuh.

BACA JUGA:Ini Tunjangan yang Diterima Anggota DPRD Kuningan

Setelah Budi tidak sadarkan diri, R masuk ke dalam rumah dan menyerang Sahroni yang berada di kamar, menggunakan benda yang sama. 

Aksi brutal berlanjut ke kamar berikutnya, di mana Euis Juwita dan anaknya RA (7 tahun) juga menjadi korban pemukulan hingga meninggal dunia.

"Sementara itu, P menenggelamkan bayi korban yang masih berusia beberapa bulan ke dalam bak mandi," ungkapnya.

Setelah itu, kedua tersangka mengambil barang-barang berharga milik korban, termasuk uang tunai Rp7 juta dan tiga unit ponsel. 

"Salah satu ponsel itu milik Budi dan kemudian digunakan oleh R," tambahnya.

Kedua pelaku membawa kabur salah satu mobil milik korban dan menyewa kamar hotel di kawasan Jatibarang. 

Emas yang diambil dari rumah korban kemudian diserahkan kepada P untuk dijual di Pasar Mambo seharga Rp3 juta. Dengan uang itu, P membeli terpal.

"Pada 30 Agustus dini hari, kelima jenazah dipindahkan menggunakan terpal ke halaman belakang rumah dan dikuburkan dalam satu liang," paparnya. 

Rumah korban, kemudian dibersihkan oleh para pelaku dan kendaraan korban turut dibawa kabur. 

"Alat pemukul berupa pipa besi kemudian dibuang ke Sungai Cimanuk," jelas Hendra.

Upaya menghilangkan jejak membuat P dan R berpindah ke sejumlah daerah, seperti Semarang, Demak, hingga Surabaya, sebelum kembali ke Indramayu. 

Di wilayah Kecamatan Kedokanbunder, keduanya berencana melaut sebagai anak buah kapal. 

Namun, pelarian mereka berakhir ketika aparat menangkap keduanya pada 8 September 2025 sekitar pukul 02.30 WIB di daerah tersebut. 

Kategori :