Upaya penanganan dilakukan secara gabungan oleh Babinsa, Bhabinkamtibmas, BPBD, aparat desa, kecamatan, PLN, serta warga.
Mereka mengevakuasi material pohon menggunakan peralatan darurat, sekaligus melakukan pengaturan lalu lintas agar tidak terjadi penumpukan kendaraan.
"Kondisi pohon sudah berumur dan lapuk. Ketika diguyur hujan deras disertai angin kencang, akhirnya tumbang,” ujarnya.
Kejadian serupa, pernah terjadi di Desa Sampora, Kecamatan Cilimus, Kabupaten Kuningan.
BACA JUGA:Pembeli dan Perantara Ditangkap, Kasus Pencurian Sepeda Motor Akhirnya Terbongkar
BACA JUGA:Gunakan Pupuk Organik, Petani di Kuningan Bisa Panen 12 Ton Per Hektare
Sebuah pohon asem dengan ukuran besar, roboh dan menyebabkan jalur Cirebon-Kuningan tertutup dan tidak bisa dilewati, Rabu 23 Januari 2025 lalu.
Pengendara yang hendak menuju Kuningan atau arah sebaliknya, harus melewati jalur alternatif.
Menurut laporan pihak Damkar Kuningan, pohon yang sudah berusia ratusan tahun tersebut, roboh sekitar pukul 23.30 WIB.
Adapun proses evakuasi yang dilakukan sejak laporan masuk, berlangsung hingga matahari terbit.
Menurut Kepala UPT Damkar Satpol-PP Kabupaten Kuningan, Andri Arga Kusumah, pohon asem yang tumbang tersebut akibat akar yang sudah lapuk.
BACA JUGA:Jelang Persib Lawan Dewa United: Maung Bandung Akan Kehilangan Dua Pemain Pilar
BACA JUGA:Diterjang Hujan Lebat, Atap Rumah Warga Selajambe Rusak Parah
Selain itu, guyuran hujan yang terjadi sejak sore hari, menyebabkan pohon tidak bisa lagi menopang bobot sehingga roboh.
"Usia pohon sudah tua, akarnya juga sudah ada yang lapuk jadi kekuatannya sudah berkurang," Andri Arga Kusumah.
Akses jalan yang tertutup, menyebabkan sejumlah kendaraan besar sempat terjebak dari dua arah lantaran tidak bisa putar balik.