Terjebak di Aceh Akibat Bencana Alam: Ini Penjelasan Kepala Diskatan Kuningan

Selasa 02-12-2025,06:56 WIB
Reporter : Agus Sugiarto
Editor : Agus Sugiarto

KUNINGAN, RADARKUNINGAN.COM- Kegiatan Studi Banding Indikasi Geografis (IG) Kopi ke Takengon, Aceh Tengah yang difasilitasi Bank Indonesia Cirebon berubah menjadi pengalaman penuh ketegangan bagi rombongan dari Kuningan dan Majalengka.

Perjalanan yang semula direncanakan untuk memperkuat pengetahuan mengenai pengelolaan IG Kopi terhambat oleh rangkaian bencana alam yang melanda wilayah Aceh selama beberapa hari terakhir.

Program ini diikuti oleh 26 peserta, terdiri dari perwakilan Bank Indonesia Cirebon, Pemerintah Daerah Kuningan dan Majalengka, serta para petani kopi dari kedua kabupaten.

Dari Kabupaten Kuningan, rombongan di antaranya dipimpin oleh Wahyu Hidayah, Kepala Dinas Ketahanan Pangan, bersama jajaran pejabat dan para petani kopi.

BACA JUGA:Shopee Rayakan Satu Dekade Berdayakan UMKM, Bisnis Lokal Catatkan Penjualan Lebih dari US$270 Miliar

BACA JUGA:Alhamdulillah, Lama Dinas di Intelkam, Akhirnya Ipda Lukman Hakim Resmi Pimpin Polsek Pancalang

Wahyu Hidayah menjelaskan bahwa rombongan berangkat pada Senin, 24 November 2025 dari Cirebon menuju Jakarta sebelum terbang ke Banda Aceh menggunakan maskapai Garuda Indonesia.

Sesampainya di Aceh, perjalanan dilanjutkan dengan jalur darat menuju Takengon dan baru tiba pada Selasa malam, 25 November 2025.

Sejak memasuki wilayah Aceh, kondisi cuaca sudah menunjukkan tanda-tanda ekstrem. Hujan deras turun tanpa henti, dan ketika rombongan tiba di Takengon, bencana mulai bermunculan.

Sejumlah titik mengalami banjir, longsor, hingga gempa. Akses jalan ke berbagai wilayah pun perlahan terputus.

BACA JUGA:Cegah Banjir dan Pencemaran Air, Aliran Sungai Surakatiga Dibersihkan

BACA JUGA:Banggar DPRD Kuningan: Jangan Harap Optimalisasi PAD Bisa Tercapai

Meski demikian, kegiatan studi banding tetap dapat dilaksanakan pada Rabu, 26 November 2025. Rangkaian acara mencakup penjelasan mengenai sejarah IG Kopi Gayo, kelembagaan dan tata kelola mutu.

Kunjungan ke Galeri Kopi Gayo, diskusi pengendalian inflasi daerah, hingga kunjungan lapangan ke sentra produksi kopi.

Selepas kegiatan, situasi cuaca semakin memburuk. Hujan tak berhenti, listrik padam total, dan seluruh jaringan internet maupun sinyal seluler hilang. Hotel tempat rombongan menginap hanya bertahan menggunakan generator.

Kategori :

Terpopuler