Dia menekankan pentingnya membangun karakter dan integritas, dengan meneladani empat sifat Nabi Muhammad SAW sebagai fondasi kepemimpinan dan kesuksesan.
BACA JUGA:Kiprah Komjen Suyudi Ario Seto, Kepala BNN yang Ungkap Buron Interpol Penyelundup Sabu 2 Ton
Dandim 0615 Kuningan, Letkol Arh Hafda Prima Agung mengulas perubahan tatanan global pasca Perang Dunia Pertama, termasuk hilangnya Prussia dari peta politik dunia, hingga dampak Perang Dunia Kedua terhadap Indonesia.
Dari sejarah global, Hafda Prima Agung mengajak mahasiswa melihat keunggulan Indonesia hari ini.
Letak geografis yang strategis, jumlah penduduk usia produktif, dan bonus demografi disebut sebagai modal besar yang tidak dimiliki banyak negara.
Dandim mendorong mahasiswa ikut menyukseskan program pemerintah, sekaligus mengingatkan pentingnya memperkuat barisan internal saat aksi demonstrasi.
BACA JUGA:Anggaran Terbatas, Gaji Terendah PPPK Paruh Waktu di Kuningan Rp750 Ribu
BACA JUGA:Reses DPR RI di Kuningan Berujung Haru, H Rokhmat Ardiyan Serahkan Ambulans untuk Graha Berdaya
“Jangan sampai gerakan mahasiswa disusupi,” pesannya, sambil menjelaskan lima nilai bela negara, termasuk kebijakan Presiden tentang pembentukan Komponen Cadangan.
Ardiyan menambahkan, makna bela negara dalam bahasa yang dekat dengan kehidupan mahasiswa. Ada bentuk lain bela negara yang bisa dilakukan mahasiswa saat ini.
Yaitu nilai kejujuran disebut sebagai bentuk keberanian paling mendasar, mengabdi kepada petani dan UMKM, melestarikan alam Kuningan, merawat persatuan di tengah perbedaan dengan kearifan lokal, hingga menciptakan lapangan kerja,
"Mahasiswa harus visioner. Jaga kesetiakawanan, loyalitas, dan integritas. Kalian masih punya idealisme tinggi, jangan dikotori,” tegas Ardiyan.
BACA JUGA:Mengungkap Sejarah RS Citra Ibu Kuningan yang Bakal Jadi Politeknik Kesehatan
Ia juga memberi peringatan keras agar mahasiswa menjauhi judi online dan narkoba. Nada suaranya berubah serius saat menyampaikan pesan itu.