Jambore Penyuluh Pertanian Jawa Barat, Kuningan Catat Surplus Beras 93 Ribu Ton

Jambore Penyuluh Pertanian Jawa Barat, Kuningan Catat Surplus Beras 93 Ribu Ton

Bupati Kuningan Dr. H. Dian Rachmat Yanuar menyampaikan apresiasinya atas kehadiran para peserta dalam acara Jambore Pertanian Jawa Barat di Kebun Raya Kuningan, Desa Padabeunghar, Kabupaten Kuningan, Selasa 29 April 2025. (Foto Istimewa)--

Sejumlah program unggulan seperti bank pupuk, gerakan pangan murah, dan pemanfaatan pekarangan melalui urban farming telah dijalankan guna mendorong produktivitas pertanian.

“Melalui berbagai upaya ini, kami berharap kesejahteraan petani terus meningkat dan ketahanan pangan tetap terjaga,” jelasnya.

BACA JUGA:Toto Suharto: Kewajiban Saya Bukan Hanya Kuningan

BACA JUGA:Trafo Listrik Disambar Petir, Wilayah Kramatmulya Padam

Sebagai bentuk penghargaan atas dedikasinya dalam pengembangan pertanian dan dukungan terhadap penyuluh, Bupati Dian dianugerahi penghargaan sebagai Kepala Daerah Peduli Penyuluh dan Pertanian Berkelanjutan. 

Penghargaan diserahkan oleh Ketua DPW Perhiptani Jawa Barat.

Jambore ini akan berlangsung beberapa hari, diisi dengan rangkaian agenda seperti pelatihan teknologi pertanian, diskusi tematik, serta kegiatan rekreatif guna mempererat kebersamaan antar penyuluh.

Sementara itu, dalam kesempatan yang sama, Menko Pangan Dr. Zulkifli Hasan menyampaikan target pemerintah untuk menghentikan impor beras pada 2026.

BACA JUGA:Aksi Tensimeter Serentak Raih Rekor MURI, Kuningan Sumbang dari Puskesmas

BACA JUGA:Kapolres Kuningan AKBP M Ali Akbar Pimpin Sertijab Perwira, Iptu Suhandi Jadi Kapolsek Subang

“Tahun lalu kita masih mengimpor 3,6 juta ton, tapi per April 2025 ini, stok beras nasional sudah lebih dari 3 juta ton. Insya Allah, tahun depan kita tidak akan impor lagi,” ungkapnya di hadapan lebih dari seribu peserta dari 27 kabupaten/kota se-Jawa Barat.

Zulkifli menambahkan, pemerintah telah mengambil langkah strategis dalam enam bulan terakhir untuk memperkuat ketahanan pangan.

Salah satunya dengan menetapkan harga gabah minimal Rp6.500 per kilogram melalui Instruksi Presiden, yang bertujuan untuk menyejahterakan petani dan mengurangi ketergantungan terhadap tengkulak.

Terkait komoditas jagung, ia menyebut bahwa pemerintah sedang berupaya menstabilkan harga di angka Rp5.500 per kilogram, melalui pembangunan fasilitas penyimpanan dan lumbung jagung nasional.

BACA JUGA:Easga FC Kuningan Melaju ke Liga 4 Seri 1, Prestasi Laskar Pangeran Ciremai Kian Melesat

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: