Sejumlah Agenda Hari Jadi Kuningan Dibatalkan, Ini Acara yang Tetap Berlangsung

Sejumlah Agenda Hari Jadi Kuningan Dibatalkan, Ini Acara yang Tetap Berlangsung

Ketua DRPD Kuningan, Nuzul Rachdy menjelaskan tentang sejumlah agenda dalam memeriahkan Hari Jadi Kuningan dibatalkan. -Agus Sugiarto-Radar Kuningan

"TdL itu bagian dari promosi pariwisata Kuningan. Karena tidak membebani APBD, maka tetap dilaksanakan," ucap Nuzul dikutip dari Harian Radar Cirebon, Senin 1 September 2025.

Sementara itu, Pemkab Kuningan menegaskan, penundaan Karnaval Budaya berlaku hingga kondisi keamanan baik di tingkat lokal maupun nasional dinilai benar-benar aman dan terkendali.

Bupati Kuningan, Dr H Dian Rachmat Yanuar MSi, menjelaskan, bahwa keputusan ini diambil setelah berkoordinasi dengan sejumlah pihak terkait.

BACA JUGA:Termasuk Palutungan Kabupaten Kuningan, Berikut 5 Jalur Pendakian Gunung Ciremai dari Pemula hingga Ekstreme

Masukan datang dari Intel Polres Kuningan, perwakilan BIN, Kesbangpol, serta Dinas Perhubungan.

Semua pertimbangan mengarah pada satu hal, yakni menjaga ketertiban dan keselamatan selama rangkaian perayaan Hari Jadi berlangsung.

Menurut Bupati Dian, faktor keamanan menjadi alasan utama. Karnaval yang dipadati ribuan peserta dan penonton memiliki potensi kerawanan tinggi apabila terjadi hal-hal yang tidak diinginkan di lapangan.

"Keselamatan masyarakat adalah prioritas. Kami tidak ingin ada risiko munculnya provokator atau pihak tak bertanggung jawab yang bisa memicu kericuhan dan mencoreng perayaan Hari Jadi," ungkap Bupati Dian, Selasa 2 September 2025.

Lebih lanjut, ia menyampaikan bahwa Menteri Dalam Negeri RI, Tito Karnavian, juga telah memberikan arahan agar pemerintah daerah menunda sementara kegiatan yang berpotensi mengundang kerumunan.

Seperti konser musik, pertunjukan hiburan, maupun acara seremonial lainnya, sampai kondisi benar-benar stabil.

Bupati Dian menyadari keputusan ini menimbulkan kekecewaan, terutama bagi para peserta yang telah menyiapkan diri untuk tampil.

Meski begitu, ia berharap masyarakat bisa memahami langkah yang diambil demi kepentingan bersama.

"Atas nama pemerintah daerah, saya menyampaikan permohonan maaf. Kami sangat menghargai antusiasme masyarakat, tetapi kami juga harus mengedepankan keselamatan bersama," ujarnya.

Untuk sejumlah agenda yang mengalami pembatalan, bakal diganti dengan kegiatan yang bersifat sosial.

Ribuan paket sembako yang dikumpulkan dari berbagai pihak akan disalurkan kepada masyarakat kecil, termasuk para pengemudi ojek online.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: