Anggaran dari Pusat Terbatas, Rehabilitasi Jalan Cidahu–Luragung Didukung Opsen PKB

Anggaran dari Pusat Terbatas, Rehabilitasi Jalan Cidahu–Luragung Didukung Opsen PKB

Subkor Pemeliharaan Jalan dan Jembatan Dinas PUTR Kabupaten Kuningan, Budi Heryadi, (Agus Sugiarto)--

Budi juga menambahkan, lebar jalan Cidahu–Luragung yang berkisar 5,5–6 meter sebenarnya sudah setara dengan standar jalan provinsi. Kondisi ini memungkinkan kendaraan besar bersimpangan tanpa hambatan.

“Secara lebar, jalan ini sudah memenuhi standar jalan provinsi. Bahkan, Pemkab sudah mengusulkan agar statusnya dinaikkan menjadi jalan provinsi, apalagi ruas ini menghubungkan jalur provinsi di Luragung dengan jalur provinsi di Cidahu,” terang Budi.

BACA JUGA:Adrian Wibowo Tinggal Urus KTP, Siap Resmi Jadi WNI dan Perkuat Timnas Indonesia

BACA JUGA:Ini Dia 3 Destinasi Wisata Tersembunyi yang Masih Jarang Dijelajahi Wisatawan di Kuningan Jawa Barat

Jalan penghubung Cidahu–Luragung (Cilur) di Kabupaten Kuningan, khususnya di wilayah Getrak, Desa Cihideunghilir, kini kondisinya semakin memprihatinkan.

Kerusakan yang sudah berlangsung lama membuat warga setempat terpaksa turun tangan sendiri menutup lubang-lubang jalan dengan bahan seadanya.

Pada Kamis pagi, 4 September 2025, masyarakat bergotong royong menambal jalan yang berlubang menggunakan tanah dan pasir.

Tujuannya sederhana: mengurangi risiko kecelakaan akibat jalan yang rusak parah.

BACA JUGA:Angsuran Kredit Modal Kerja Plafon Rp80 Juta Mulai dari 1,7 Juta Perbulan, Cek Skema Pinjaman KMK BRI 2025

BACA JUGA:Lagi Butuh Dana Segar untuk Buka Usaha? Ini Pinjaman Non KUR BRI untuk Modal Usaha Plafon Rp1 - 100 Juta

Tokoh masyarakat Getrak, H. Endi bersama Dudung, menjelaskan bahwa kerusakan tersebut sudah terjadi sejak delapan tahun lalu. Meski sempat ada perbaikan, sifatnya hanya sementara sehingga jalan kembali rusak.

“Sudah lama sekali kondisinya begini. Bupati berganti, tapi jalannya tidak banyak berubah. Kami hanya bisa menutup lubang dengan tanah supaya bisa dilalui lebih aman, walau tahu hasilnya tidak bertahan lama,” ujar H. Endi yang diamini Dudung.

Warga pun tampak antusias, bolak-balik mengangkut material untuk menutupi lubang. Hasil tambalan memang membuat jalan sedikit lebih rata, tetapi diperkirakan cepat kembali rusak mengingat kendaraan yang melintas cukup padat. (*)

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: