TPA Heuleut Majalengka Tanpa Pengelolaan, 30 Tahun Mencemari Lingkungan

TPA Heuleut Majalengka Tanpa Pengelolaan, 30 Tahun Mencemari Lingkungan

Bupati Eman Suherman bersama dengan Anggota DPR RI Komisi I, Farah Puteri Nahlia melihat kondisi TPA Heuleut.-Ono Cahyono-Radar Majalengka

Ke depan, Pemkab Majalengka berencana meningkatkan armada pengangkut, memperbaiki sistem pengelolaan pasca pembuangan, serta mengkaji pembangunan lokasi TPA baru yang lebih modern dan berkelanjutan. 

Sementara itu, Anggota DPR RI Komisi I, Farah Puteri Nahlia, yang meninjau langsung kondisi TPA Heuleut, mengaku prihatin dengan situasi tersebut. 

Menurutnya, lokasi tersebut sudah tidak layak beroperasi tanpa adanya sistem pengelolaan pasca pembuangan yang memadai.

"Saya berdialog langsung dengan warga, dan memang kondisinya sangat memprihatinkan," ucap Farah, Kamis 30 Oktober 2025 lalu.

Informasi yang diperoleh Farah, TPA Heuleut sudah hampir 30 tahun beroperasi tanpa penanganan lingkungan yang layak. 

BACA JUGA:Misteri Mayat di Puncak Gunung Ciremai Akhirnya Terungkap

BACA JUGA:Gebyar HUT Pemuda Pancasila Kuningan Diwarnai Pembagian Hadiah Gratis

"Bahkan, sempat terjadi kebakaran beberapa waktu lalu. Ini masalah serius yang tidak boleh diabaikan," tegas Farah.

Farah menuturkan, dampak buruk dari pengelolaan TPA yang tidak optimal sudah dirasakan warga sekitar. 

Air lindi yang mencemari sumber air bersih, bau tak sedap, hingga meningkatnya risiko gangguan kesehatan, menjadi keluhan utama masyarakat.

Selain persoalan pencemaran, Farah juga menyoroti keterbatasan armada pengangkut sampah yang memperparah krisis. 

Saat ini, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Majalengka hanya memiliki 14 unit truk, jauh dari kebutuhan ideal sekitar 30 unit.

BACA JUGA:Juragan Ikan Bantu Dorong Mobil Mogok, Ternyata Muatannya Ikan Curian

BACA JUGA:Terjadi Perselisihan, Plt Camat Cidahu Turun Tangan Mediasi Kades Cihideunghilir dan BPD

"Minimnya armada menjadi salah satu faktor utama penumpukan sampah. Pemerintah daerah harus segera menambah fasilitas agar pengangkutan dan pengelolaan sampah bisa berjalan maksimal," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: