Dua Warga Kuningan Jadi Korban Perdangan Manusia, Bupati Dian Gandeng Penasihat Kapolri
Bupati Kuningan Dr H Dian Rachmat Yanuar MSi berkoordinasi dengan berbagai pihak untuk memastikan keselamatan korban TPPO dan mempercepat proses kepulangan. -Agus Phanter-Radar Kuningan
Selain itu, para camat dan kepala desa diminta aktif melakukan sosialisasi serta memperkuat edukasi mengenai bahaya perdagangan orang, termasuk maraknya modus perekrutan sebagai admin judi online.
Kapolres Kuningan AKBP Muhammad Ali Akbar MSi menyatakan bahwa laporan dari keluarga korban sudah diterima dan ditindaklanjuti.
Mengingat kasus ini terjadi di luar negeri, Polres Kuningan segera berkoordinasi dengan Bareskrim Polri, terutama Direktorat Tindak Pidana Tertentu serta Satgas TPPO, untuk penanganan lanjutan di tingkat nasional.
BACA JUGA:Tugas Terakhir Nuzul Rachdy, Konfercab PDIP Kuningan Digelar di Tasikmalaya
Polres turut mendukung upaya pemulangan korban dengan memfasilitasi laporan dan membantu komunikasi lintas institusi.
Kasus ini menjadi perhatian publik setelah sebuah video berdurasi 2 menit 19 detik beredar luas di media sosial.
Video tersebut menampilkan DS, NAS, dan beberapa rekan mereka dalam kondisi ruangan gelap, dengan ekspresi ketakutan, memohon pulang, dan berulang kali meminta pertolongan.
Suasana mencekam dalam video tersebut memperkuat dugaan bahwa para korban berada dalam tekanan dan ancaman serius dari kelompok pelaku perdagangan orang.
Informasi sementara menunjukkan bahwa DS awalnya berangkat ke Kamboja setelah menerima tawaran pekerjaan sebagai admin judi online.
Namun setelah tiba di lokasi, kondisi kerja jauh dari yang dijanjikan. Para korban diduga dipaksa bekerja dalam tekanan dan mengalami perlakuan tidak manusiawi.
DS bahkan menjadi korban pemukulan menggunakan batang besi ketika berupaya melarikan diri. Luka yang dialaminya meliputi bagian kepala dan kaki.
Sementara itu, NAS turut mengalami tekanan psikologis yang berat akibat intimidasi dan situasi kerja yang tidak aman.
Pemkab Kuningan menegaskan komitmennya untuk terus mengawal proses pemulangan hingga seluruh korban tiba dengan selamat di Indonesia.
Pemerintah daerah, kepolisian, dan jaringan relasi internasional yang terlibat akan tetap melakukan pemantauan intensif hingga persoalan ini tuntas.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
