Kecam Tindakan Represif, Mahasiswa Aksi Nyala Lilin

Kecam Tindakan Represif, Mahasiswa Aksi Nyala Lilin

KUNINGAN-Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam organisasi Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) dan Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Kabupaten Kuningan, menggelar aksi nyala lilin, Rabu malam (2/10). Aksi ini sebagai bentuk kecaman atas tindakan represif oknum kepolisian saat membubarkan demonstrasi mahasiswa yang terjadi di berbagai daerah. Dalam nyala lilin yang temaram, mereka juga memanjatkan untuk mahasiswa menjadi korban saat demonstrasi. Aksi solidaritas yang dipusatkan di Taman Cirendang ini, dikemas dengan beberapa pementasan seni seperti musikalisasi puisi, orasi, dan pernyataan sikap. Aksi solidaritas mahasiswa juga mendapat pengawalan ketat dari pihak Polres Kuningan. “Aksi ini merupakan respons dan menyikapi kasus penembakan dua mahasiswa Universitas Halu Oleo Kendari, Sulawesi Tenggara sehingga berujung kematian. Bahkan tindakan represif oknum kepolisian juga berujung dengan jatuhnya banyak korban di pihak mahasiswa,” tegas Ketua PC PMII Kuningan Fauzan Azhim, Rabu (2/10). Oleh sebab itu, pihaknya secara tegas meminta kepada pihak yang berwajib untuk mengusut tuntas tindakan represif oknum kepolisian terhadap korban-korban yang berjatuhan dari kalangan mahasiswa. “Tuntutan dari aksi mahasiswa di berbagai daerah, bahwa mahasiswa ini menolak pengesahan RUU KPK dan RKHUP. Kedua RUU tersebut bermasalah, karena banyaknya pasal-pasal yang tidak jelas,” tegasnya. Selain itu, lanjutnya, sejumlah pasal tersebut berdampak negatif pada penegakan hukum di Indonesia. “Tuntutan yang akan kami sampaikan kembali kepada pemerintah adalah tetap tolak pengesahan RUU KPK dan RKUHP. Aksi yang kami lakukan merupakan bentuk solidaritas atas kasus yang menimpa rekan-rekan kami sebagai mahasiswa, baik yang ada di Kendari dan korban-korban lain di Tanah Air,” ungkapnya. Pihaknya berharap, semoga tidak ada lagi tindakan represif oknum aparat dalam menangani aksi di berbagai daerah. Oleh karena itu, mahasiswa menuntut supaya kasus kekerasan dan kematian yang dialami dua rekan mahasiswa diusut tuntas. “Kami juga mendesak polisi usut tuntas kasus ini dengan proaktif, sehingga proses penyelidikan pun harus segera diselesaikan. Adapun jika oknum yang menembak itu terungkap, maka harus dihukum dan diadili dengan hukuman setimpal,” tandasnya. Ketua DPC GMNI Kuningan Mochamad Sugiono menambahkan, kejadian yang menimpa aktivis mahasiswa hingga menjadi korban penembakan merupakan tindakan yang mencederai demokrasi. “Kami ucapkan turut berduka cita atas korban penembakan kepada saudara-saudara kita. Tidak sepatutnya kejadian itu terjadi, hal ini jelas sangat mencederai demokrasi,” tegasnya. Dalam aksi itu, PMII dan GMNI meminta pihak kepolisian menandatangani fakta integritas untuk mendukung sikap mahasiswa. Massa aksi berharap, Polres Kuningan bisa mendorong ke Polda Jabar dan Mabes Polri agar kasus itu segera diselesaikan. (ags)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: