Literasi Akbar, Ribuan Siswa dan Guru Padati CFD
KUNINGAN-Momentum HUT PGRI ke-74 sekaligus Hari Guru Nasional dimanfaatkan pemerintah daerah untuk mengadakan literasi akbar di area Car Free Day (CFD) Jalan Siliwangi Kabupaten Kuningan, Minggu (17/11). Ribuan siswa dan guru memadati area CFD khususnya di depan Pendopo Kuningan, untuk bersama-sama membaca buku yang dibawanya. Ketua PGRI Kuningan H Pipin M Aripin dalam keterangan persnya, menuturkan, literasi akbar ini dalam rangka meningkatkan minat baca agar rajin belajar dan giat berkarya. Sekaligus sebagai upaya untuk menurunkan tingkat buta aksara, sehingga dibutuhkan komitmen bersama semua lapisan masyarakat. “Kami menilai, bahwa kebersamaan ini dengan tujuan untuk menumbuh-kembangkan budaya literasi pada ekosistem pendidikan mulai dari kelurga, sekolah, dan masyrakat dalam rangka pembelajaran sepanjang hayat sebagai upaya peningkatan kualitas hidup,” ujarnya. Tak hanya membaca buku secara serentak, pihaknya juga melakukan deklarasi bersama untuk mewujudkan gerakan literasi nasional, melalui kegiatan gerakan literasi sekolah, gerakan literasi masyarakat, dan literasi keluarga serta lainnya. “Untuk itu PGRI Kuningan bersama pemerintah daerah, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Daerah, Polres Kuningan, Kodim 0615, dan Kejaksaan Negeri sangat mendukung Gerakan Literasi Nasional,” katanya. Sementara Wakil Bupati Kuningan HM Ridho Suganda mengatakan, literasi akbar sebagai wahana memberikan waktu bersama-sama untuk membaca. Semoga menjadi spirit tumbuhnya budaya gemar membaca, rajin belajar, dan giat berkarya. “Kegiatan ini sebagai wujud dukungan dan sinergisitas antara pemerintah daerah dan PGRI Kuningan, dalam upaya menumbuhkan dan meningkatkan minat baca. Bahkan ini merupakan bagian yang tak terpisahkan, sebagai pendukung terwujudnya Kuningan menuju Kabupaten Pendidikan,” papar wabup. Pihaknya mengajak, agar seluruh guru sebagai insan pendidik, dan peserta didik sebagai penerus bangsa tidak sekedar memiliki kemauan baca, tulis, dan hitung. “Namun bisa lebih dari itu, semua harus melek ilmu pengetahuan dan teknologi, keuangan, budaya dan kewarganegaraan, berpikir kritis, dan peka terhadap lingkungan. Sehingga literasi dapat dijadikan salah satu bekal untuk menjalani kehidupan yang berkualitas dan bermartabat,” tutupnya. (ags)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: