LPK Yuuki Berangkatkan 24 Tenaga Perawat ke Jepang
KUNINGAN-Sebanyak 24 tenaga perawat peserta didik Lembaga Pelatihan Kerja (LPK) Yuuki Training Center Indonesia di Desa Bojong, Kecamatan Cilimus, akhirnya dilepas untuk menapaki dunia kerja sebagai tenaga medis di rumah sakit Nagoya, Jepang, Selasa (17/12). Pemberangkatan para tenaga medis tersebut dilepas oleh Wakil Bupati Kuningan M Ridho Suganda didampingi Kadisnakertrans Sahduddin dan mantan Kepala Dinas PUPR Kabupaten Kuningan Jajat Sudrajat selaku owner dan pembina LPK Yuuki Kuningan. Tampak hadir dalam acara tersebut sejumlah rekan Ajat sesama mantan pejabat eseleon II Pemkab Kuningan seperti mantan Kepala DPMPTSP Lili Suherli, mantan Kepala Bappeda Maman Suparman dan lainnya, tak terkecuali sang istri yang juga mantan Direktur RSUD Kuningan dr Titin Suhartini. Dalam sambutannya, Pembina Yuuki Training Center Indonesia Jajat Sudrajat mengatakan, pemberangkatan anak didiknya ke negeri sakura tersebut adalah angkatan pertama untuk bekerja di RS Kyouwa Byouin Nagoya Aichiken, Jepang. Mereka, kata Ajat, adalah tenaga kesehatan yang sudah menjalani pelatihan bahasa, negara dan budaya Jepang selama 10 bulan dan dinyatakan sudah siap menghadapi dunia kerja di sana. \"LPK Yuuki berdiri tahun 2018, hari ini memberangkatkan lulusan pertama sebanyak 24 tenaga perawat untuk bekerja sebagai tenaga medis rumah sakit di Nagoya, Jepang. Insya Allah, setelah 10 bulan mereka menjalani pelatihan segala hal tentang Jepang, mulai dari bahasa, negara, budayanya, bisa menyesuaikan diri dan bekerja profesional mengikuti budaya kerja di sana,\" ungkap Ajat. Ajat mengatakan, pengalamannya sebagai pejabat pemerintah dan keinginan membantu pemerintah mengurangi angka pengangguran di Kabupaten Kuningan, menjadi salah satu alasan Ajat untuk mendirikan lembaga pelatihan kerja tersebut. Dia berharap, dengan keberadaan lembaga ini bisa memberangkatkan para tenaga kerja asal Kuningan keĀ Jepang dan mendapatkan upah besar untuk mengangkat derajat kehidupan keluarganya. \"Saya ingin di masa pensiun saya ini bisa bermanfaat untuk masyarakat, makanya saya buat LPK Yuuki ini. Namun, di sini kami hanya menampung para calon tenaga kerja terampil agar mereka bisa bekerja sebagai tenaga ahli baik di rumah sakit maupun industri dengan penghasilan yang tinggi, bukan tenaga kasar seperti pembantu rumah tangga atau kuli bangunan,\" ujar Ajat. Memasuki tahun kedua LPK Yuuki, kata Ajat, pihaknya mempunyai 120 anak didik calon tenaga terampil untuk memenuhi kebutuhan tenaga kerja di Jepang. Bahkan, Ajat mengatakan, dalam waktu dekat ini akan ada utusan dari Jepang yang akan datang dan siap merekrut sekitar 40 tenaga kerja dari lembaga pelatihan miliknya tersebut. \"Yang kami berangkatkan sekarang semuanya adalah tenaga medis. Namun kami juga menyiapkan calon tenaga kerja terampil untuk industri, Insya Allah tahun depan akan ada utusan dari Jepang datang ke sini untuk perekrutan,\" ujarnya. Sementara itu Wakil Bupati Kuningan M Ridho Suganda mengapresiasi keberadaan LPK Yuuki tersebut yang diyakini bisa menjadi solusi mengatasi masalah pengangguran di Kabupaten Kuningan. Dikatakan Ridho, kalaupun pada pemberangkatan sekarang masih didominasi calon tenaga kerja dari luar daerah, dia berharap ke depan bisa lebih banyak dari Kuningan. \"Mungkin karena kurang sosialisasi dan promosi, sehingga belum banyak warga Kuningan ikut LPK Yuuki ini. Insya Allah ke depan kita kolaborasikan dengan Disnakertrans, misalnya calon tenaga kerja yang sudah mengikuti pelatihan di BLK dilanjutkan pelatihan di LPK Yuuki untuk disalurkan kerja ke Jepang,\" ujar Ridho diamini Kadisnakertrans Saduddin. (fik)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: