Walah,Bagian Perekonomian Pemkab Temukan Agen Elpiji Bukan dari Pertamina
KUNINGAN–Bagian Perekonomian Setda yang dipimpin H Toto Toharudin, menemukan salah satu gudang penyimpanan tabung gas elpiji 3 kg, yang disinyalir akan dijadikan agen. Sayangnya, berdasarkan penemuan lapangan, gudang tersebut diduga ilegal karena tidak mendapatkan izin resmi dari Pertamina. “Hari ini kita mencoba melihat ada indikasi masyarakat yang mau membuka agen gas elpiji, tapi tidak sesuai dengan prosedur yang seharusnya, ini baru praduga. Makanya kami hadir dengan SBM (Sales Branch Manager), dan juga jajaran Kepolisian yang ternyata sudah melangkah lebih jauh. Ini untuk menghindari jatuhnya korban di masyarakat. Kalau ini gak benar dan ada unsur penipuan, ini pasti ada korban,” kata Toto saat diwawancarai Radar Kuningan, Rabu (22/1). Toto menegaskan, keberadaan gudang tersebut merupakan agen yang tidak resmi dari Pertamina. Karena biasanya secara prosedur untuk membuka agen harus ada perizinan dan rekomendasi dari SBM Pertamina Cirebon. “Ini ada agen yang terindiskasi tidak menggunakan prosedur yang sebenarnya. Makanya kita ragu, tidak yakin bahwa ini mau keluar. Makanya ada prosedur dari SBM untuk membuka agen, dan ternyata tidak satu pun dilakukan PT ini,” kata Toto seraya menyebut agen tidak resmi itu bernama PT Bangkit Persada Sopandi yang berada di Jalan Sindangagung, tepat di belakang RM Sate Beber Sindangagung. Di Kuningan sendiri, kata Toto, terdapat 16 agen resmi elpiji diluar agen PT Bangkit Persada Sopandi. Ia mempertanyakan PT tersebut berkoordinasi melalui jalur siapa? “Ini baru indikasi dan sedang kita lihat di dalam,” ucapnya. Secara umum kegiatan di lapangan, Bagian perekonomian Setda, kemarin telah melakukan silaturahmi dengan para agen dan pangkalan gas elpiji, dalam upaya untuk menyamakan persepsi dan evaluasi kegiatan di 2019, serta persiapan dalam rangka menghadapi kegiatan 2020. “Termasuk juga kami menyikapi beragam informasi yang merebak ke masyarakat. Kita ingin persepsi sama, tidak ada istilah pencabutan subsidi, tapi ada bentuk subsidi yang dirubah. Seperti apa bentuknya, ini yang sedang kita bicarakan di pusat,” kata Toto. Menurut Toto, selama ini subsidi itu langsung ke barang, bukan ke orang. Sedangkan ke depan, ia menduga subsidi akan lebih ditujukan kepada orang, kendati ia sendiri mengaku belum tahu percis seperti apa. “Jadi, terkait adanya isu pencabutan subsidi, itu sebenarnya tidak benar informasi itu. Tapi ada bentuk lain dari kegiatan subsidi itu. Nanti kita dengarkan informasi dari Hiswana,” ujarnya. Selain itu, kata Toto, karena Bagian Perekonomian Setda Kuningan saat ini salah satu tupoksinya di sumber daya alam, maka pihaknya sedang mencoba melihat dan mantau serta menertibkan galian C. Pihaknya akan berdiskusi dengan berbagai pihak yang mengetahui seperti apa sebetulnya proses galian C yang ada di Kuningan. “Kita baru turun kemarin, sehingga belum dapat informasi komprehensif, karena ini Tupoksi baru di Bagian Perekonomian,” tuturnya. Sementara itu, Sales Branch Manager (SBM) Pertamina Cirebon, Arga Satia, membenarkan pihaknya pun telah datang ke salah satu tempat yang infonya akan menjadi agen elpiji 3 kg. Dari pelaporan itu ia melihat langsung ternyata tidak ada perizinan yang masuk atas nama PT tersebut ke Pertamina. “Setelah kita kroscek kembali, ternyata di sini dia tidak mengajukan ke Pertamina. Sedangkan yang dilakukan dia adalah lewat salah satu oknum yang sampai sekarang kita pun belum tahu posisinya dimana, atau orang itu seperti apa,” terang Arga. Yang pasti, lanjut dia, berdasarkan yang dilihatnya langsung di lokasi, ternyata tidak ada izin dari Pertamina. Padahal gudang tersebut sudah siap beroperasi, karena sudah ada gudang dan tabung sebanyak sekitar 1.500 tabung. “Tabungnya berdasarkan info, mereka ngambil dari Bandung. Seharusnya kalau agen beli tabung itu langsung dari Pertamina karena itu tabung yang sudah diseleksi. Kita gak ngerti, tabung yang ada di gudang ini apakah sudah sesuai spek Pertamina atau tidak. Nanti apabila ini disalurkan, kita ngeri juga bisa terjadi yang tidak diinginkan di masyarakat,” sebutnya. Untuk itu, pihaknya menginginkan agar Kepolisian bersama-sama menyelesaikan masalah tersebut dan memastikan tabung-tabung di gudang itu tidak satu pun keluar ke masyarakat. “Rencananya ini akan diisi di salah satu SPBE di Kuningan. Harusnya kalau mau melakukan pengisian, itu harus ada surat-surat dari Pertamina. Tapi mereka tidak ada,” pungkas Arga, seraya akan terus berkoordinasi dengan pihak terkait di Kuningan untuk memantau keberadaan agen tersebut. (muh)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: