Giliran Acep Tinjau Pengerukan Sungai Cijangkelok

Giliran Acep Tinjau Pengerukan Sungai Cijangkelok

KUNINGAN–Sungai Cijangkelok rupanya cukup seksi dan menjadi pusat perhatian petinggi Kuningan di musim penghujan ini. Setelah sehari sebelumnya Kepala BPBD yang juga Sekda Dr H Dian Rachmat Yanuar MSi melihat langsung proses pengerukan sungai Cijangkelok, giliran Bupati H Acep Purnama SH MH yang datang ke sungai tersebut, Selasa (28/1). Bupati Acep sengaja datang langsung ke Cijangkelok untuk meninjau proses normalisasi sungai yang berada di Desa/Kecamatan Cibingbin. Normalisasi sungai ini disebut-sebut sebagai antisipasi untuk mencegah terjadinya bencana banjir bandang di wilayah Cibingbin. Dia cukup lama berada di pinggir sungai sembari melihat kerja operator beko. Sesekali menanyakan perihal pengerukan sungai yang menggunakan dua alat berat milik Dinas PUTR serta BBWS itu. “Proses normalisasi Sungai Cijangkelok ini dimulai pada Minggu kemarin, dan direncanakan sampai 14 hari ke depan. Hal ini sebagai upaya antisipasi terjadinya kejadian bencana alam berupa banjir bandang, dan luapan air saat hujan lebat dengan durasi yang cukup lama,” kata Bupati Acep. Pelaksanaan normalisasi aliran sungai ini bekerja-sama dengan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) maupun pihak terkait lain. Ada dua alat besar berupa excavator dan empat mobil dump truck dikerahkan, untuk normalisasi sungai sepanjang tiga kilometer dari total sungai mencapai 15 kilometer khususnya di titik kritis yang terjadi sedimentasi. “Jadi kita ingin mengantisipasi kejadian bencana alam berupa banjir bandang, dan sungai ini merupakan sungai terbesar. Setiap tahun jika turun hujan cukup lebat dengan durasi yang lama, aliran sungai Cijangkelok ini meluap, bahkan dulu sempat merendam kurang lebih delapan desa di sekitar kawasan sungai,” ujar bupati. Dia berharap, dengan dikeruknya Sungai Cijangkelok, membuat aliran air menjadi lancar. Di samping itu, bupati juga meminta agar masyarakat tidak membuang sampah ke sungai, serta ikut serta menjaga kebersihan sungai. Hal ini perlu dilakukan supaya tidak terjadi banjir yang diakibatkan tumpukan sampah di bantaran sungai. “Mudah-mudahan ke depan tidak terjadi lagi banjir, dan masyarakat yang berada dekat bantaran sungai bisa merasa aman. Mari bersama-sama menjaga sungai dari sampah,” ajaknya. Sebelumnya, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUTR) Kuningan HM Ridwan Setiawan SH MH MSi menjelaskan, bahwa alat berat exavator yang diturunkan sementara hanya dua unit dari rencana awal empat alat berat. Sebab bantuan alat berat dari Kementerian PUPR kini masih berkonsentrasi di penanganan banjir daerah Brebes. “Sementara baru dua beko, karena alat berat dari Kementerian PUPR sedang penanganan banjir di Brebes. Kemarin oleh Direktur Sungai dan Pantai sudah diperintahkan kepada BBWS agar mengirimkan beko tambahan untuk melaksanakan normalisasi Sungai Cijangkelok,” ungkap Ridwan. Menurut dia, normalisasi sungai ini akan dilakukan hingga akhir bulan Februari mendatang. Aliran Sungai Cijangkelok yang harus dinormalisasi mencapai tiga kilometer dengan total sungai sepanjang 15 kilometer. “Nantinya hasil pengerukan akan dibuang ke pinggir sungai dan tebingnya dipasang bronjong. Ini untuk mencegah terjadinya abrasi,” sebut dia. (ags)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: