Rumah Tenjo Laut Pusat Rehabilitasi Narkoba Berbasis Edukasi Konservasi dan Wisata

Rumah Tenjo Laut Pusat Rehabilitasi Narkoba Berbasis Edukasi Konservasi dan Wisata

Rumah Tenjo Laut,  Desa Babakanmulya, Kecamatan Cigugur, Kabupaten Kuningan, adalah lembaga yang bergerak di bidang penanganan rehabilitasi bagi korban penyalahguna narkotika, psikotropika dan zat adiktif lain (napza). Bagaimana riwayat dan kiprahnya? TATANG AZHARI, Kuningan Awalnya Rumah Tenjo Laut merupakan pilot project Gerakan Nasional Anti Narkotika (Granat) Kabupaten Kuningan. Pada 2011, Pemerintah Kabupaten Kuningan mengalokasikan untuk pembangunan Rumah Sakit Narkoba di lahan milik pemerintah daerah. Memulai kiprah melalui kerja sama dengan Dirktorat Pascarehabilitasi Badan Narkotika Nasional (BNN) RI dalam Penyelenggaraan Program Pascarehabilitasi Rumah Damping dari 2013 hingga Agustus 2016, Rumah Tenjo Laut telah mampu melaksanakan pendampingan eks korban penyalahguna narkoba sebanyak 319 orang dengan dukungan dana operasional layanan bagi kebutuhan residen ditanggung oleh pemerintah pusat melalui Direktorat Pascarehabilitasi BNN RI. Kemudian disusul kerja sama dengan Direktorat PLRKM BNN RI dari 2015 hingga Maret 2017. Dari kerja sama tersebut, Rumah Tenjo Laut telah merehabilitasi eks korban penyalahguna narkoba sebanyak 305 orang. Terdiri dari rawat jalan 110 orang, rawat inap 205 orang, dengan dukungan dana operasional layanan bagi kebutuhan klien juga ditanggung oleh BNN RI. Selanjutnya melalui usulan Bupati Kuningan kepada Menteri Sosial RI, pada 24 Maret 2017 terbitlah Keputusan Menteri Sosial RI Nomor: 37/HUK/2017 tentang Penetapan Rumah Tenjo Laut sebagai Institusi Penerima Wajib Lapor Kementerian Sosial. Pun perlu disampaikan, bahwa sejak menjadi IPWL, Rumah Tenjo Laut telah merehabilitasi eks korban penyalahguna narkoba mencapai 340 orang, terdiri dari rawat jalan 240 orang, rawat inap 50 orang, dengan dukungan dana operasional layanan bagi klien ditanggung oleh Direktorat RSKPN Kemensos RI. Untuk keberadaan Sumber Daya Manusia (SDM) saat ini, menjadi tanggungan Rumah Tenjo Laut sebanyak 25 orang. Sebanyak 8 orang telah difasilitasi Kemensosial RI, terdiri dari Konselor Adiksi dan Pekerja Sosial Adiksi. Sedangkan sisanya menjadi tanggungan Lembaga Rumah Tenjo laut. Berbagai kemitraan tidak lupa telah dijalin oleh  Rumah Tenjo Laut. Di antaranya kerja sama dengan Kemensos RI untuk pembiayaan klien, Deputi Rehabilitasi BNN RI, kerja sama peningkatan kompetensi SDM konselor petugas rehabilitasi, Dinsos PP dan PA Kuningan tentang pengembangan layanan rehabilitasi korban penyalahguna napza, STIKes kerja sama pelaksanaan pengembangan layanan rehabilitasi, Prodia Kuningan tentang penanganan layanan kesehatan lanjutan bagi klien, PKBM Nusa Indah dalam pengembangan program kursus dan pelatihan-pelatihan vokasional penunjang. Kemudian kerja sama dengan UPTD Puskesmas Kecamatan Cigugur tentang pelaksanaan program layanan VCT, Unisa Kuningan tentang pengembangan program vokasional konservasi alam melalui budidaya buah markisa, buah tin dan buah zaitun. Sedangkan beberapa rencana kerja sama ke depan pada 2020, di antaranya dengan CV Cahaya Dhuha Lumer Fresh Milk tentang pengembangan program vokasional pascarehabilitasi, melalui pembelajaran pengolahan hasil susu sapi perah dan magang peserta program, CV Kharisma Saung Kreatif kerja sama program pascarehabilitasi, pembelajaran olahan hasil limbah hutan serta magang peserta program. Kerja sama lainnya dengan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Kuningan melalui pengembangan model layanan pembelajaran BK bersama guru-guru BK se-Kabupaten Kuningan dan penyuluhan serta testimoni program pascarehabilitasi bersama siswa-siswi SMP, SMA se-Kabupaten Kuningan dalam program P4GN. Terakhir dengan Dinas Pertanian tentang pengembangan layanan vokasional konservasi alam. Selain segudang aktivitas tersebut, Rumah Tenjo Laut juga sukses mengukir prestasi. Di antaranya mendapatkan predikat B+ dalam pelaksanaan program rehabilitasi dan dijadikan rujukan nasional. Sebagai lembaga rehabilitasi sosial, Rumah Tenjo Laut  telah dikunjungi oleh Tim Akreditasi Nasional dari Kementerian Kesehatan, Kementerian Sosial dan BNN RI. Berbagai potensi pengembangan Rumah Tenjo Laut, juga sangat menjanjikan. Letaknya di kawasan pariwisata, membuat gedung pascarehabilitasi ini menyajikan beberapa destinasi wisata baik milik masyarakat maupun Badan Taman Nasional Gunung Ciremai (BTNGC). Di antaranya, Buper Tenjo Laut, Talaga Surian Camp Park, Ciremai Land, dan Villa Tenjo Laut. Sehingga ke depan ada harapan mampu mengoptimalisasi layanan rehabilitasi berbasis eko wisata. “Hanya perlu berbagai perbaikan dan pembangunan sarana prasarana penunjang, seperti pengecatan dinding dalam gedung lantai dasar, pemagaran area depan gedung, pembuatan pot di sekitar area gedung, pembangunan dan pengembangan perpustakaan narkoba, pembangunan sarana penunjang lain, seperti musala dan MCK (Mandi Cuci Kakus) di luar bagi masyarakat. Jika terwujud melalui bantuan darimana pun, akan menjadi optimalisasi seluruh Program Rumah Tenjo Laut,” ungkap Direktur Rumah Tenjo Laut Juju Junaedi kepada Radar Kuningan. Selain itu, kemudian perlunya pengembangan program konservasi melalui pembangunan green house untuk sarana budidaya, pengembangan kawasan pertanian sayuran, pengembangan kebun markisa, kebun zaitun, kebun kopi dan kebun bunga. Terakhir pengembangan Program Wisata Terintegrasi melalui pembangunan gazebo, taman, play ground, kawasan ekonomi kreatif hingga Home Stay Rutela.(*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: