Bunda PAUD Sindir Pejabat Bermedsos

Bunda PAUD Sindir Pejabat Bermedsos

KUNINGAN - Media sosial (medsos) sudah menjadi kegemaran masyarakat, tak terkecuali pejabat di Kabupaten Kuningan. Dampak buruk bermedsos, pun kerap menjadi sorotan banyak pihak. Sorotan cukup tajam dilontarkan Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Hj Ika Rakhmatika. “Saya pernah ditanya media terkait ada pejabat Kuningan yang suka saling sindir di medsos, apa tanggapan saya katanya. Saya bilang, bermedsos itu hak setiap orang. Tapi bermedsoslah yang baik. Yang bijak,” ungkap istri Bupati Kuningan itu, di sela memberikan materi pada Kolaborasi, Koordinasi dan Sinkronisasi Program Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dan Pendidikan Masyarakat kerja sama Tim Penggerak PKK Kabupaten dengan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan melalui Bidang Pembinaan PAUD dan Dikmas di Lembah Ciremai Resto, Selasa (4/2). Di hadapan ratusan Penilik PAUD, pengawas, organisasi mitra, Himpaudi, IGTKI dan para ketua PKK desa/kelurahan se Kuningan, Ika mengajak dalam bermedsos untuk share hal-hal bermanfaat. Tidak perlu membagikan kesedihan hingga masalah kehidupan sehingga publik tahu. Jika ada pejabat saling sindir di medsos, apalagi suami sendiri tentu sudah menjadi tugas ibu-ibu untuk mengingatkan. “Hasil survei, 60 persen berita di medsos tidak benar kejelasannya,” tegas Bunda PAUD Kuningan itu. Ika menegaskan, kedudukan ketua TP PKK kecamatan, desa dan kelurahan secara otomatis melekat dengan gelar Bunda PAUD dan Bunda Literasi. Sebagai Bunda PAUD dan Bunda Literasi, ibu-ibu tentu harus memahami terlebih dahulu tentang pengertian dari PAUD dan Literasi itu sendiri. “PAUD adalah satuan pendidikan anak usia dini. Di dalamnya terdiri dari jenjang TK untuk peserta didik 4-5 tahun dan jenjang Kelompok Bermain (KB) untuk peserta didik 2-4 tahun,” terang Ika. Sedangkan Literasi memiliki makna kemampuan individu dalam mengolah dan memahami informasi ketika melakukan kegiatan membaca dan menulis. Kata lain literasi adalah seperangkat keterampilan dan kemampuan seseorang dalam membaca, menulis, berhitung serta memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari. “Dari membaca kita menjadi tahu, dengan membaca kita menjadi pintar. Membaca itu tanpa batasan dan membaca itu juga bisa di buku dan di media sosial. Tapi yang kita baca itu harus yang bermanfaat untuk kita,” tandasnya Beberapa manfaat dari membaca, sebut Ika di antaranya, menambah ilmu, meningkatkan keimanan, mengasah konsentrasi, menjelajah dunia tanpa meninggalkan rumah, terhindar dari pikun. Selanjutnya enam literasi dasar yang wajib diikuti dan dipahami antara lain literasi baca tulis, literasi numerasi atau berhitung, literasi sains, literasi finansial, literasi digital dan literasi budaya dan kewargaan yang maknanya budaya. Turut hadir, sekaligus juga memberikan materi dalam kegiatan tersebut, adalah Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan H Uca Somantri, Kabid PAUD Dikmas Elon Carlan beserta jajaran kasi dan Ketua GOPTKI Hj Ella Dian.(tat)  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: