Nongkrong, 14 Pelajar Terjaring Razia Satpol PP
KUNINGAN - Petugas Satpol PP Kabupaten Kuningan menciduk 14 pelajar SMP dan SMA yang tengah nongkrong di warung playstation di Gang Siaga, Kelurahan Purwawinangun saat jam pelajaran berlangsung, Selasa (18/2) pagi. Penertiban para pelajar tersebut dilakukan petugas dalam giat patroli rutin sekitar pukul 09.00 WIB. Pantauan Radar Kuningan, setelah berkeliling kawasan Taman Kota, giat patroli petugas pun bergerak ke sejumlah lokasi yang disinyalir menjadi tempat favorit para pelajar nongkrong saat jam sekolah. Benar saja, saat mendatangi warung PS di Gang Siaga, Kelurahan Purwawinangung, petugas mendapati belasan pelajar yang tengah asyik bermain game. Kedatangan para petugas penegak perda tersebut pun cukup mengejutkan para pelajar tersebut. Mereka pasrah saat disuruh petugas meninggalkan warung PS tersebut dan berpindah tempat duduk ke bangku mobil Dalmas untuk dibawa ke Markas Satpol PP untuk dilakukan pembinaan. \"Total ada 14 pelajar dari beberapa sekolah berbeda di wilayah Kuningan. Semuanya kita angkut kemudian dibawa ke kantor Satpol PP untuk diberi pengarahan,\" ungkap Kabid Trantibum Sudharsono kepada Radar Kuningan. Selanjutnya, Indra menambahkan, pihaknya menghubungi pihak sekolah dan orang tua masing-masing pelajar tersebut untuk diberi pengarahan juga. Sebelum diserahkan, para orang tua dan juga sekolah diharuskan membuat surat pernyataan untuk mengawasi anak-anak mereka sehingga kejadian tersebut tidak terulang. \"Semua pelajar tersebut sudah kita lakukan pendataan dan pembinaan. Mudah-mudahan ini menjadi contoh bagi pelajar lain agar tidak diikuti,\" ujar Sudharsono. Sekaligus dia juga mengimbau kepada para orang tua dan pihak sekolah untuk lebih memperketat pengawasan terhadap anak-anaknya. Begitu juga kepada tempat-tempat nongkrong dan penyedia jasa sewa game lebih memperketat aturan dengan tidak melayani pelajar di jam sekolah apalagi masih mengenakan seragam. \"Kepada semua orang tua yang anaknya masih belajar di SMP atau SMA/SMK sederajat agar mengawasi anak-anaknya jangan percaya begitu saja. Sebab anak-anak yang kelihatan manis, penurut santun kadang bisa terpengaruh oleh temannya yang punya bakat bandel sehingga saat jam pelajaran mereka bisa ikut bermain, keluyuran dan main game. Begitu juga penyedia permainan jangan hanya berpikir masalah uang saja tapi juga ikut melarang anak-anak di jam pelajaran untuk tidak main game apa lagi ini terlihat masih memakai seragam sekolah,\" imbau Sudharsono. (fik)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: