Peserta Open Bidding Diberi 560 Pertanyaan, Jalani Tes Darah Hingga Pemeriksaan Jantung
Pelaksanaan seleksi terbuka jabatan pimpinan tinggi (JPT) Pratama untuk mengisi 10 kepala satuan perangkat daerah (SKPD) dan satu posisi Staf Ahli Bupati, sudah menggelar tahapan tes kesehatan dan kejiwaan. Selama dua hari, Kamis-Jumat (5-6/3), 49 dari 50 peserta seleksi yang dinyatakan lulus berkas administrasi, mengikuti tes kesehatan dan kejiwaan yang dihelat di RSUD 45 Kuningan. AGUS PANTHER, Kuningan Tim Pansel Seleksi Terbuka JPT bekerja keras untuk menyukseskan berbagai tahapan seleksi. Salah satunya yakni tes kesehatan dan kejiwaan. Pihak tim pansel menetapkan RSUD 45 sebagai lokasi tes. Pemeriksaan kesehatan dan kejiwaan melibatkan dokter-dokter berpengalaman dari rumah sakit milik pemerintah tersebut. Dari 50 peserta seleksi terbuka JPT, dibagi menjadi dua kelompok yakni 25 orang di hari pertama, dan 25 peserta di hari kedua. Satu peserta yakni Dodon Sugiharto SPd MPd tetap tidak mengikuti tes kesehatan dan kejiwaan meski lulus untuk posisi Kepala Bappeda. Ke 49 peserta seleksi menjalani berbagai tes kesehatan termasuk juga menjawab sebanyak 560 pertanyaan tertulis kala tes kejiwaan. Tim dokter melakukan pengambilan sample darah, tes urine, pemeriksaan jantung, dan rontgen. Setelah tes kesehatan baru tes kejiwaan yang melibatkan psikolog. Sebanyak 560 pertanyaan tertulis harus dijawab peserta seleksi. “Peserta seleksi tetap 50 orang termasuk Pak Dodon Sugiharto. Namanya masih tercantum sebagai peserta, kendati di tahapan pertama yakni pembuatan makalah tidak ikut. Dan ketika tes kesehatan digelar, Pak Dodon kembali tidak hadir,” terang Dodi Sudiana SSTP MSi, dari sekretariat Tim Pansel Seleksi Terbuka JPT Pratama Pemkab Kuningan. Mochammad Nurdijanto SH MSi, salah seorang peserta seleksi terbuka JPT untuk posisi Sekretaris DPRD menerangkan, jika tes kesehatan yang dijalaninya meliputi pemeriksaan darah, urine, jantung dan rontgen. Disusul tes kejiwaan serta tertulis. Seluruh peserta juga menjalani tes yang sama seperti dirinya. Untuk hasil tes, Ade -panggilan akrabnya- menyerahkannya kepada tim pansel. Ade juga tetap optimistis bisa menyelesaikan seluruh tahapan seleksi. “Ya sudah mengikuti tes kesehatan dan kejiwaan. Saya tidak tahu hasilnya karena itu wewenang dari tim pansel. Yang jelas, saya mengikuti tahapan seleksi terbuka untuk posisi Sekretaris DPRD,” papar Ade kepada Radar, usai menjalani tes kesehatan dan kejiwaan. Peserta lainnya untuk posisi Sekretaris DPRD Guruh Iriawan Zulkarnaen SSTP MSi pun mengaku menjalani tes kesehatan seperti peserta lainnya. Pria yang sebelumnya menjabat Kabag Umum Setda juga merasa yakin bisa menyelesaikan tahapan seleksi. Di seleksi terbuka ini, selain posisi Sekretaris DPRD, dirinya memilih posisi Kepala Dinas Pemuda, Olahraga dan Pariwisata. “Kenapa memilih kode jabatan Sekretaris DPRD, karena pendidikan saya dari pemerintahan (STPDN, red). Dan saya sendiri mengikuti tahapan ini dengan penuh keoptimisan. Artinya, posisi yang saya pilih ini sesuai dengan latar belakang pendidikan dan juga pengalaman selama berkarir di pemerintahan,” ujarnya. Toni Kusumanto AP MSi juga merasa yakin jika keikutsertaannya bisa mewujudkan impiannya. Menurut dia, tahapan seleksi yang dijalaninya merupakan usaha untuk menggapai hayalan, sedangkan jika berhasil adalah sebuah bonus dari usaha dan kerja keras. “Saya enjoy saja menjalani seleksi. Toh semua ini berawal dari hayalan diri saya. Kemudian saya berusaha mewujudkannya melalui keikutsertaan di tahapan seleksi. Jika akhirnya berhasil, saya menganggapnya sebagai bonus. Intinya, mengalir saja seperti air,” sebut mantan Kabag Kesra Setda Kuningan tersebut. (*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: